Rabu, 21 Oktober 2015

Belanja Online? Belum Pede tuh


Online Store (Doc: eserzone.com)

Walaupun saya sudah berinternet ria lama banget, bahkan mungkin sudah kecanduan, tapi kalau disuruh belanja dengan cara online ternyata belum merasa siap. Entahlah saya masih belum berani dan masih banyak tanda tanya dengan tokonya atau kurir yang akan membawa barang kiriman saya. Saya masih lebih suka belanja langsung di toko dan melihat sendiri barangnya, sehingga saya bisa yakin kalau saya benar-benar menerima dan membayar barangnya. Jadi jangan harap saya mau belanja online di Lazada, Tokopedia atau Bukalapak serta toko virtual yang lainnya.

Ini salah satu kisah saya dapat paket/kiriman. Dari pihak pengirim bilang, barang sudah dikirim. Eh ternyata tidak nyampai-nyampai. Saya tanyakan kepada si pengirim, kenapa kirimannya belum sampai hingga sekarang. Tentunya mereka kaget, lha sudah dikirim lama dan ini bukti pengirimannya. Terus saya menanyakan sama kurir atau agent pengiriman J** pada cabang yang terdekat dengan membawa bukti pengiriman, mereka pura-pura tidak tahu dan tidak mau bertanggung jawab. Katanya kami beda agent dan masing masing tidak bertanggung jawab satu sama lain, karena ini franchise.

Namun dilihat dari resi/bukti pengiriman yang ada, barangnya ada sama agent  Sayangnya kami tidak tahu bagaimana menghubunginya, karena tidak ada nomer telponnya. Saya juga mencoba kontak Kantor pusatnya lewat twitter serta DM, tidak ada respon sama sekali.  Dari sinilah akhirnya saya tidak percaya lagi dengan jasa  pengiriman yang ada. Sorry ya, service J** membuat saya tidak menaruh respect pada bisnis kalian, alias saya kapok.

Namun dibalik itu semua, sebagai pelaku UKM dalam bidang rental computer (warnet) dan laundry, saya sebenarnya sudah menjalin hubungan bisnis dengan 3 vendors untuk side business saya, terutama untuk pulsa, token listrik, voucher games online dan beberapa kali pembayaran dengan menggunakan service PPOB.

Dan satu lagi yang tidak kalah serunya adalah investasi dan trading online dalam dunia pasar modal. Ini tambahan lagi yang baru. Justru yang terakhir inilah yang paling seru, karena saya ingin terus menambah jumlah kepemilikan aset ini untuk nantinya saya jual lagi kalau harganya sudah cukup bagus. Tentunya setelah saya memperoleh profit yang gemuk. Ini maunya, buat sangu dan modal kalau saya jalan-jalan.

Alhamdulillah saya tidak mengalami banyak kendala dan semuanya berjalan lancar. Memang untuk complain kadang butuh waktu 24 jam penanganannya. Tapi ini pun sudah membuat saya tidak sabar. Masak beli pulsa harus menunggu pengembalian 24 jam, pelanggan yaa kabur semua. Makanya aku sering nalangin dulu, baru nanti aku minta uang gantinya kepada pelanggan. Dan ini juga tidak mudah, karena pelanggan tidak berencana untuk membeli 2x. Akhirnya terpaksa mereka harus bayar double demi menghilangkan belanja atau makan barang yang tidak halal.

Pusing atau ribet memang kalau ngurusin komplain, tapi apa boleh buat harus dilakukan sebagai cara atau usaha kalau masih bisa. Kalau tidak bisa, ya baru diikhlaskan. Itu strategi saya. Habis mau bagaimana lagi, yang namanya bisnis khan ada untung ruginya. Cuma kalau bisa jangan rugi terlalu banyak, itu yang terus saya usahakan. Tentunya dengan cara baik-baik pada semua pihak dan diharapkan hubungan tetap baik.

Sekedar tulisan ringan menanggapi banyaknya toko yang sengaja buka online untuk mengantisipasi berbagai pelanggan dari luar kota bahkan negara. Sayangnya saya masih belum percaya untuk semua produk yang dijualbelikan. Untuk kasus barang tertentu saya memang sudah melakukannya dan sudah berjalan lebih dari 4 tahun lamanya. Sekarang pun saya masih tetap melakukannya, karena saya mempunyai pelanggan rutin yang selalu datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar