Saat Rene sedang menjelaskan presentasinya (doc: pribadi)
Sebagai seorang yang selalu mencari
peluang usaha, saya selalu menyempatkan diri untuk selalu hadir dalam acara
pengenalan suatu bisnis. Tidak peduli cara apa yang akan ditawarkan selama
usaha itu halal, saya akan berusaha mempelajarinya. Just for my curiosity.
Untuk selanjutnya apakah saya mau meneruskan dan mewujudkannya menjadi suatu
usaha, memang tergantung pada banyak hal. Tentunya setelah mengalami
pertimbangan ini dan itunya yang akhirnya memutuskan untuk ya dan tidak.
Itulah sebabnya saya senang sekali
mengikuti acara yang ditawarkan oleh Yamaha dalam seminar yang berjudul Smart Double Sales with Social Store
yang diadakan pada tanggal 5 Maret 2014, di Ciputra GEPI Incubator DBS Tower
9th Floor, Ciputra World I Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Jakarta Selatan.
Seminar ini untuk menciptakan banyak netpreneur di seluruh Indonesia dengan
membuat bisnis online, dengan mengulas
strateginya dan meningkatkan penjualannya melalui social commerce. Kebetulan
Jkaarta adalah kota pertama yang dipakai sebagai roadshow dalam Yamaha Jawara
Netpreneur.
Saya sendiri memang tumbuh dan
berkembang lewat internet. Namun memanfaatkan bisnis lewat social media belum
pernah saya jalankan. Mengingat pelanggan bisnis saya belum sampai kesana, sehingga
pelaya[]nan yang saya lakukan baru sekedar melayani pelanggan yang datang. Disamping
itu produk yang saya peroleh memang berasal dari pembelian dengan menggunakan
jasa dari internet, belum merupakan bisnis yang unik dan special. Mungkin suatu
saat nanti kalau saya bisa menciptakan produknya sendiri, baru memikirkan bagaimana
strategi pemasaran yang cocok.
Itulah sebabnya saya hadir pada
acara tersebut, yang tidak lain ingin menjajagi berbagai kemungkinan yang ada.
Tentunya bisnis online bisa dijalankan oleh siapa saja. Tidak peduli apa
profesinya dan bagaimana status sosialnya. Selama mereka mau menjalankan usaha,
silakan mencobanya. Mau perorangan, organisasi atau perusahaan pun okay. Mau diseriusi
sebagai full time job atau hanya sekedarnya saja juga tidak ada masalah.
Tentunya hasilnya akan lain kalau kita menekuni dengan full time atau hanya
sekedarnya saja. Tapi tidak berarti full time menghasilkan lebih banyak uang daripada sekedarnya saja. Hal ini
tergantung pada jenis usahanya dan skala operasionalnya. Kalau bisnis
kecil-kecilan dengan modal yang kecil, tentunya hasilnya akan lain dengan
mereka yang berinvestasi dalam jumlah yang besar.
Namun kunci dari semua itu
sebenarnya adalah seberapa besar kita menikmati usaha yang kita jalani? Apakah passion
kita memang disana? Karena passion itu jauh lebih penting daripada segepok uang
yang dihasilkan. Inilah yang membedakan antara orang yang menjalankan usahanya
dengan kenikmatan apa yang dijalaninya atau hanya sekedar pemenuhan kebutuhan. Karena
dengan passion apapun itu akan dijalaninya. Sementara kalau kita hanya sekedar
mengejar uang, pada akhirnya kita akan mengalami kejenuhan, karena tidak adanya
kepuasan bathin yang diperoleh dari puncak apa yang sudah diraihnya.
Makanya
karir dengan passion itu lain. Passion akan membuat seseorang menjalani suatu
usaha, pekerjaan atau bisnis dengan sepenuh hati. Tidak peduli berapa lama
waktu yang dia kerjakan. Rasa capek pun tidak begitu dirasakan, karena
kenikmatan dan kepuasan itu yang membuatnya melebihi dari bentuk materi yang
dihasilkannya. Itulah sebabnya 9/10 entrepreneur gagal dan hanya 1/10 nya yang
berhasil. Mungkin salah satu factor utamanya adalah ada tidaknya passion yang
dimiliki oleh seseorang.
Selama
mereka menjalani usaha dengan passion, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk
mewujudkannya. Tidak peduli bagaimana rintangan yang dihadapi maupun waktu yang
dikeluarkannya. Makanya hati sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha.
Benarkah ini merupakan passion kita? Kita sendiri perlu jujur tentang apa yang
dirasakan, tidak peduli apa kata orang. Kenapa? Karena hal itu akan menentukan
pada segala aktivtas yang membuat diri kita berdaya. Kita terasa dimampukan
untuk menjalankan usahanya. That’s the best moment, makanya kita bisa konsisten
dalam menjalankan suatu usaha.Dan bisnis akan promising apabila sejalan dengan
hati sang Jawara
Itulah sebabnya great business
adalah apabila mereka yang menjalankan usahanya mempunyai visi, komitmen dan
passion. Ada beberapa pertanyaan dasar yang sebaiknya pebisnis jawab, yaitu 1)
do we have a problem worth to solve? 2) Are we creating something great and
useful? 3) Are we treating our consumer well? 4) Are we taking care of our employers?
5) Are we profitable?
Demikian pemaparan Rene Suhardono,
pembicara pertama seminar. Saya menimbang apa yang saya lakukan ada karena
tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dan sisanya ada yang sengaja saya tekuni
dengan passion. Sayangnya kerjaan yang saya tekuni dengan passion belum
menghasilkan buah yang cukup banyak. Sehingga saya masih menjalankan
kedua-duanya, sampai saatnya saya bisa melepaskan kebutuhan materi dan
menggantinya dengan kegiatan yang berdasarkan passion ini. Tidak tahu kapan hal
itu akan terwujud, saya berharap secepatnya, ngarep.com
Saat presenter kedua memaparkan presentasinya (doc: pribadi)
Untuk pembicara kedua diisi oleh
Kuntowiyoga yang mengulas tentang Creative business social media strategy.
Media social sebenarnya dapat dijadilan media bisnis bagi para pelaku bisnis.
Yoga dalam pemaparannya sedikit menjelaskan trik dan tipsnya dalam bermedia
sosial
Menurut J. Paul Peter dan Jerry C.
Olson ada empat jenis promosi bisnis, yaitu pertama,
dengan menggunakan iklan (advertising),
yaitu dengan cara menampilkan suatu produk atau merk dan dengan membayar
sejumlah uang yang sudah ditentukan. Kedua,
dengan melakukan promo penjualan (sales
promotion) dengan menggunakan diskon langsung kepada konsumen. Ketiga, dengan melakukan interaksi
langsung antara pembeli potensial dan salesman yang dikenal dengan penjualan
personal (personal selling). Keempat, dengan menggunakan publisitas (publicity), yang biasanya dilakukan
dalam bentuk komunikasi tentang suatu produk atau merk, tapi tidak membutuhkan
pembayaran.
Media sosial memang menjadi media
promosi yang efektif. Selain bisa berinteraksi dengan konsumen, kita bisa
mempromosikaan bisnis atau dagangan kita dari mulut ke mulut atau spread though mouth.
Sebenarnya berbagai cara pemasaran
bisa dilakukan oleh penjual atau bisnisman. Tinggal kita cocok dimananya,
itulah yang perlu kita cari. Syukur kita bisa melakukan dengan berbagai strategi,
sehingga bisnis kita bisa cepat besar. Namun semua itu butuh waktu untuk proses
dan menemukannya. Itulah sebabnya sampai saat ini, saya pun belum menggunakan
social media sebagai ajang atau strategi pemasaran yang saya lakukan. Karena
memang belum perlu. Mungkin suatu saat iya, makanya saya hadir pada acara ini.
Siapa tahu saya bisa memperoleh manfaat dari kehadiran saya.
Giliran pembicara ketiga menjelaskan pemaparannya (doc: pribadi)
Diskusi atau pemaparan yang ketiga
adalah menyangkut E-commerce atau bisnis online. Ini tidak lain adalah suatu
bisnis atau usaha yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas elektronik (internet). Baik itu untuk barang jadi atau jasa. Pembicara ketiga ini
merupakan SEO Guru Indonesia, yaitu Riyeke
Ustadiyanto. Dia menjelaskan pentingnya
kita menjaga nomor telepon dan rekening kita. Transaksi yang kita lakukan di
media sosial seyogyanya jangan sampai tertipu. Makanya kita perlu memberi pengamanan pada setiap transaksi yang
kita lakukan. Salah satu caranya adalah dengan model e-commerce yang
menggunakan jasa Ipay.
Demikian sedikit
informasi yang saya peroleh dari seminar tentang strategi penjualan di media
sosial. Seminar ini tentu akan bermanfaat bagi mereka yang akan menjalankan
binis secara online. Sehingga segala aktivitasnya benar-benar sudah didasarkan pada
online, baik promosinya, penjualannya maupun cara pembayarannya.
Yang
tidak kalah seru adalah informasi dari Yamaha yang menawarkan dana yang berupa
hadiah sebasar Rp 50.000.000 bagi pelaku usaha bisnis online yang bisa
memenangkan kompetisinya. Namun untuk lebih
jelas informasinya bisa dilihat langsung di websitenya yaitu di http://www.yamahajawara.com/.
Beberapa foto lainnya yang bisa saya peroleh dari acara seminar ini, terutaman mengenai hiasan/tulisan yang berada di dinding.
Tulisan/pesan yang ada di dinding sebagai hiasan yang menarik (doc: pribadi)
MORE than expected (doc: pribadi)
Selamat mencoba dan semoga Anda
salah satu yang beruntung.
wah keren postingannya :)
BalasHapus