Blogger to book (doc:bloggertobook.com)
Walaupun tulisanku masih acak-acakan, belum runtut dan belum bisa menulis setiap hari. Tapi anehnya aku bangga kalau mengaku sebagai seorang blogger, dibanding dengan profesi yang lain. Lucu yaa? Karena dengan mengaku seorang blogger, aku bebas untuk menuliskan apa saja, termasuk kisah perjalanan dan pengalamanku, maupun bebas melaporkan apa saja yang terjadi di seklilingku tanpa ada rasa takut. Tentunya tulisanku harus bisa dipertanggungjawabkan, alias tidak asal tulis, tidak untuk membully atau (berusaha) tidak merugikan orang lain. Sebaliknya, aku ingin tulisanku bisa dipakai untuk berbagi ilmu, pengalaman maupun untuk sarana pembelajaran. Huhuhuuhuh indah sekali tujuannya yaa?
Disamping itu, aku bisa jadi leluasa mengambil gambar-gambar untuk
melengkapi tulisanku dan mengeditnya, biar nampak lebih hidup dan
sedikit kerenlah. Dibanding kalau berisi tulisan saja, rasanya kurang
sedap. Mirip sebuah masakan yang kurang bumbu atau garam. Hmmm jadi
ingat, aku pernah baca mengenai hal ini, tapi dimana yaa …. yang
mengatakan tulisan akan kurang sedap kalau tidak ada gambarnya.
Jadi disini aku pun bisa bergaya bak seorang fotographer dalam mengambil
foto-foto itu, baik di jalan-jalan atau di tempat-tempat yang unik.
Bahkan aku sendiri bisa ikut berpose bersama mereka sebagai
kenang-kenangan karena ingin narsis, hahhahaa
Pernah suatu hari, aku sedang mengambil beberapa foto tentang kemacetan
di jalan dekat rumahku. Semua orang melihat tingkah polahku yang
mungkin terasa aneh. Kok macetnya kendaraan di jalan saja, diambil
gambarnya. Bukan bangunan yang bagus-bagus atau foto diri. Hal inilah
yang terungkap oleh orang-orang yang sedang duduk-duduk santai,
bertanya kepadaku karena penasaran. “Mau buat apa sih bu?” Saya jawab,
“Mau dibuat tulisan untuk dimasukkan ke blog. Kalau ada fotonya khan
menjadi lebih keren dan kelihatan bagus.” Padahal cuma foto tentang
kepadatan lalu lintas yang sangat sederhana, biasa mereka lihat dan
rasakan setiap hari. Tapi anehnya mereka tidak sadar atau mungkin sudah
terbiasa melihatnya, sehingga padatnya lalu lintas merupakan suatu hal
yang lumrah sebagai kejadian setiap hari.
Ah! memang blogger itu luar biasa, menjadikan sorang
ibu rumah tangga bisa memanfaatkan dan mengaktualisasikan semua bakat
yang terpendam selama ini. Makanya akan salah dan sia-sialah kalau ada
orang yang melarang, menghambat atau mencegah seseorang untuk tidak
menulis. Karena memang dunia kepenulisan tidak bisa dicegah atau
dibungkam. Tulisan akan hadir dengan sendirinya dalam berbagai bentuk
dan cara, bahkan akan abadi sifatnya.
Begitu dahsyatnya the power of writing. Apalagi
ketrampilan ini tidak bisa dipensiunkan. Jadi bisa dibayangkan bagaimana
kalau setiap orang bisa menghasilkan karya, barang satu saja dalam
hidupnya. Akan bertebaranlah ilmu-ilmu yang ada di bumi ini dengan
pandangan dari berbagai sudut.
Tentunya untuk mewujudkan suatu kepiawaian kepenulisan ini tidak mudah.
Kita tidak bisa secepat kilat bagaikan membalikkan tangan. Sama halnya
dengan ketrampilan dan bakat yang lainnya, menjadi seorang blogger pun
membutuhkan latihan dan latihan, sehingga jam terbangnya pun bisa
menunjukkan seseorang sudah piawai atau belumnya. Walaupun hal itu bukan
jaminan, karena faktor ketekunan juga mempengaruhinya.
Tapi siapakah yang mau menilai hasil dari suatu karya? Banyaklah, yang
utama memang pembaca, karena kepada merekalah semua tulisan ini
diperuntukkan. Semakin banyak yang membaca berarti semakin bermanfaatlah
tulisan kita. Semoga!!! Apalagi kalau banyak yang memberi komentar,
tentunya akan mempunyai nilai tersendiri. Siapa yang tidak menginginkan
umpan balik atau tanggapan dari pembaca, baik yang pro maupun yang
kontra?
Wow! tulisannya nyambung nggak yaa? Sekedar intermezzo saja kawan, buat melatih saya tetap menulis, mengikuti ajakan Omjay, “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.”
Terima kasih Omjay, semoga saya bisa mengikuti ajakannya. Walaupun saya
menanggapinya secara santai, alias tergantung mood saya setiap hari.
Karena sering moodnya masih naik turun, mirip seperti mainan dari kayu
itu lho yang bernama Yo-yo.
Hidup Blogger dan Salam Menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar