Colonel Harland Sanders (doc:kolom-biografi.blogspot.com)
Pertanyaan ini sebenarnya muncul karena keusilan saya saja. Kenapa yaa di Indonesia banyak sekali berbagai lowongan kerja, lomba, beasiswa atau bahkan kehadiran suatu event tertentu, dibatasi oleh umur?. Padahal disana sudah dicantumkan jumlah kuotanya, tapi umur masih juga dibatasi atau diperhitungkan. Kenapa bukan dibatasi tempat atau kompetensinya saja?. Seandainya banyak yang mendaftar, khan panitia tetap bisa menyeleksi karena tempatnya yang terbatas atau kemampuannya yang memang tidak cocok atau bahkan over qualified.
Bagi saya untuk mendaftar sesuatu, biasanya sudah memperhitungkan untung
rugi, yang seringnya dikaitkan dengan kemampuan. Walaupun kadang, saya
juga ingin melakukan sesuatu berdasarkan coba-coba. Ah! siapa tahu bisa
atau lolos. Bagi saya seleksi berdasarkan kompetensi atau kuota, jauh
lebih fair daripada berdasarkan umur. Termasuk berbagai event yang
diumumkan di Kompasiana juga banyak yang dibatasi berdasarkan umur,
seperti: beberapa event/acara di Kompas TV dibatasi umurnya sampai 35
tahun, Lomba BIA Jarum dengan batasan umur 35 tahun, Lomba Women
Enterprenuer sampai usia 45 tahun, maupun untuk beasiswa dengan batasan
umur 35 tahun, ada juga 42 tahun tergantung jenis pendidikannya.
Belum lagi kalau melihat berbagai lowongan pekerjaan di koran-koran.
Saya sering iseng, mengecek bagaimana kondisi lowongan pekerjaan di
Indonesia, dengan membeli koran Kompas hari Sabtu. Halah hampir semua
lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan di Indonesia
mencantumkan umur sebagai batasannya. Kenapa? Takut banyak sekali yang
akan mendaftar kalau tidak dibatasi umurnya? Bukankah akan jauh lebih
baik mendapatkan pegawai yang kompeten dan ahli di bidangnya? Daripada
menutup peluang untuk mendapatkan calon yang terbaik.
Terus terang saya jarang melihat diskriminasi berdasarkan umur selama di
Amerika atau bahkan di banyak perusahaan asing dan lembaga-lembaga
internasional, karena mereka melihat seseorang dari credentialnya atau
kemampuannya, yang diwujudkan oleh resume nya. Bukan dari segi umurnya.
Mungkin itu sebabnya banyak orang pergi/ lari ke luar negeri karena
mereka tidak membatasi seseorang dari umurnya untuk berkiprah.
Teringat bagaimana pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC), Colonel Harland
Sanders. Dia seorang pensiunan Angkatan Darat. Awalnya dia dalam
memulai bisnis waralabanya justru pada saat dia berusia 66 tahun.
Walaupun sebelumnya dia sudah memulai bisnis kecil-kecilan dengan
menyediakan makanan untuk orang-orang yang bepergian dan singgah di
bengkelnya. Sekarang kita bisa lihat sendiri, bagaimana bisnis KFC sudah
menggurita di seluruh dunia, bahkan sampai ke Indonesia juga . Mungkin
lebih dari 1000 outlets kesemuanya dan jumlah itu masih terus akan
berkembang. Terserah bagaimana kita menyikapi perkembangan bisnis ini,
tentunya ada yang pro dan kontra. Tapi dilihat dari awalnya dia
berusaha, ternyata umur tidak menjadi penghalang seseorang untuk maju
dan berkarya.
Inilah sebenarnya yang menginspirasi saya kenapa kita selalu membatasi
diri terhadap kemajuan atau keinginan seseorang untuk maju, hanya karena
seseorang sudah melebihi jatah umurnya?. Bukankah masing-masing orang
adalah unik? dan tentunya mereka tahu akan kesiapan dirinya sendiri.
Sekedar ungkapan uneg-uneg kenapa kita masih terbelenggu oleh batasan
umur dalam berbagai kegiatan. Bagaimana menurut Anda? Silakan dishare
pengalaman atau ide-ide Anda, siapa tahu kita bisa saling mengambil
pelajaran. Terima kasih,
Salam Persahabatan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar