ATM in Knowledge Machine Use (doc:chinemouse.info)
Pengalaman pahit baru saja terjadi. Aku baru saja ke BNI ATM machine
pada hari Jum'at tanggal 2 Agustus, 2013 sekitar jam 2:12, yang berada tidak jauh dari rumahku. Tujuannya sama
dengan nasabah yang lain untuk mengambil uang buat persiapan lebaran.
Karena mulai besok pagi semua perkantoran, termasuk jasa perbankan
tutup. Makanya aku pun ikut ambil bagian memanfaatkan kesempatan itu.
Apalagi dalam musim lebaran, biasanya permintaan dalam bisnisku melonjak
tajam. Jadi aku berusaha mengumpulkan dana dalam 1 rekening ke salah
satu bank yang nantinya dipakai untuk melakukan transaksi. Dengan
berharap saatnya aku membutuhkan nanti bisa berjalan dengan lancar. Dan
tentunya aku tidak mau menanggung biaya berlebih, apabila melakukan
banyak transaksi karena harus pindah rekening.Untuk itulah aku
persiapkan matang-matang, untuk menghadapi transaksi lebaran nanti.
Hmmm, transaksi pertama berjalan dengan lancar dan uang bisa keluar
sesuai dengan transaksi. Kemudian aku melakukan transaksi kedua, karena
jumlah yang aku inginkan belum cukup. Celakanya, untuk transaksi kedua
ini, aku dibuat begitu shocked, karena uang tidak keluar. Tapi saldoku
sudah berkurang. Lagi-lagi aku dibuat penasaran, benarkah yang aku lihat
di depan mataku, kalau saldo sudah berkurang. Karena aku tidak yakin,
aku cek saldo yang kedua kalinya, ternyata sama. Alias saldo berkurang
sesuai dengan apa yang aku lihat. Tanpa pikir panjang, aku langsung ke
kantor BNI Cabang di Pasar Minggu dengan hati yang was-was tentunya.
Karena aku ingat betapa sulitnya mencari uang setiap harinya. Jadi aku
menghargai setiap keringat yang keluar untuk menghasilkan uang tersebut.
Sesampai di bank, aku bertanya ke security yang berjaga di bank, “kemana
aku harus mengadukan kejadian dalam pengambilan uang di ATM. Uang tidak
keluar, tapi saldo berkurang. ” Petugas Security menyarankan aku untuk
ke Customer Service. Aku pun langsung naik ke lantai 2, karena waktu
yang memang sudah mepet. Hmmm, nasabah yang menunggu ada sekitar 15 an
orang. Berapa lama aku harus menunggu proses semua ini?, karena waktu
sudah hampir jam 3. Jantungku terus berdetak keras, berharap ada solusi
cepat. Karena aku sangat membutuhkan uang itu untuk transaksi nanti.
Jadi uang itu memang sebisanya aku pegang, karena tidak mungkin aku
setor ke bank selama liburan ini. Praktis selama liburan ini, aku hanya
bisa mengambil uang atau transfer saja dalam melakukan transaksi. Tapi
aku sendiri tidak bisa mengisi kembali saldo yang menipis atau mendekati
habis.
Itulah sebabnya, aku berusaha untuk mengisi sebanyak dan sebisa mungkin.
Celakanya apa yang terjadi dan aku alami, berlawanan arah dengan
keinginanku. Sekitar 15 menit kemudian, tibalah giliranku untuk
melakukan pengaduan. Celakanya, petugas Customer Service bank pun tidak
bisa banyak membantu, kecuali hanya sekedar mencatat pengaduan saja. Dan
aku harus menunggu sekitar 2 minggu investigasi. Batin saya, busyet.
Menunggu uang sendiri saja, begitu lama. Bagaimana mau mengharap dapat
uang dari orang lain atau kredit?, heheheheh.
Tidak enak memang jadi orang miskin. Uang sedikit saja yang dipunyai,
masih tidak mau keluar. Eh masih harus menunggu dalam jangka waktu yang
lama. Sampai mulutku berucap, kejam sekali. Di saat orang sedang
membutuhkan banyak uang dan mereka tahu ATM berjalan tidak semestinya.
Tapi mereka tidak berusaha memperbaikinya. Tidak adakah pekerja yang
mumpuni untuk memberesi ATM yang kacau?, kenapa tidak ada respon cepat
dari bank, dalam hal ini bank BNI untuk mengatasi ketidaknyamanan ini,
selain hanya minta maaf?. Bagiku minta maaf saja tidak cukup, di saat
banyak orang sedang membutuhkan uang. Aku melihat ada setumpuk
pengaduan sudah di meja, dan aku yakin akan semakin banyak korbannya
lagi setelahku nanti.
Apalagi liburan baru akan dimulai besok pagi. Berapa nasabahkah yang
akan menjadi korban ketidakberesan ATM machine ini?. Sungguh BNI tidak
profesional cara kerjanya untuk mengatasi permasalahan nasabah. Bank
yang seharusnya segera bersikap tatkala mendengar satu keluhan dan
segera melaporkan ke atasan untuk segera ditindaklanjuti. Tapi nyatanya
hanya mengumpulkan pengaduan saja. Saat aku di BNI sudah ada setumpuk
pengaduan karena ATM yang kacau. Duh, beginikah profesionalisme kerja
perbankan di Indonesia, disaat orang sedang membutuhkan uang dalam
jumlah yang besar?.
Terus terang aku benar-benar kecewa dengan pelayanan dan service yang
dimiliki BNI. Bank yang notabene bank besar dan berplat merah,
seharusnya menjaga pelayanan dan jasa yang dimilikinya. Tapi justru
semakin banyak korban yang berjatuhan hanya karena ATM nya tidak
berjalan dengan baik. Aku akan ancang-ancang untuk cabut sebagai
nasabah. Justru, tantangan dunia perbankan saat ini adalah
mempertahankan nasabah dengan cara memenuhi tuntutan
keprofesionalismenya di saat banyak orang membutuhkan jasanya. Bukan
pada kemegahan gedung dan iming-iming bonus yang ditawarkan, sementara
pelayanan dan servicenya buruk.
Maaf, aku memang kecewa dengan pelayanan yang dimiliki BNI. Habis
lebaran aku akan “say goodbye”, karena bank ini tidak memberikan banyak
manfaat bagiku. Hmmm, maaf yaa kawan, aku menuliskan uneg-unegnya
disini. Siapa tahu yang lain mempunyai masalah yang sama, atau paling
tidak ada sedikit pesan dariku untuk berhati-hati kalau mau mengambil
uang di ATM.
Take Care and Happy Holidays
Tidak ada komentar:
Posting Komentar