Senin, 25 Januari 2016

Investasiku Masa Depanku

Background untuk Talkshow IMD (doc: pribadi)

Itulah acara yang diadakan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) dalam rangka launching Investasiku Masa Depanku (IMD),  yang diselenggarakan pada hari Sabtu 23 Januari 2016, bertempat di The Terrace Restaurant, Senayan National Golf Club. Launching IMD ini diharapkan bisa dipakai oleh para calon nasabah sebagai Smart Solution for Financial Freedom.

Sebagai seorang yang sedang bersemangat untuk menyiapkan masa depan, tentunya saya senang sekali bisa ikutan acara ini. Walaupun mungkin agak terlambat yaa untuk merencanakannya. Tapi tidak apalah daripada tidak sama sekali. Itulah prinsip saya.

Senin, 11 Januari 2016

Perlunya Keterbukaan dalam Berpromosi

Ilustrasi tentang Keterbukaan (doc: ariefpaderi.com)

Saya memang orangnya sangat perhitungan kalau mau mengeluarkan uang untuk sesuatu. Hal ini disebabkan karena saya merasa sulitnya dalam mencari uang. Makanya saya berusaha hati-hati jangan sampai salah sasaran, karena saya tahu uang yang sudah dikeluarkan akan sulit kembali. Maka wajarlah kalau saya begitu perhitungan. Saya tidak tahu apakah hal ini masuk dalam kategori pelit atau hati-hati.

Sebagai contoh. Saya membaca iklan tentang diadakannya suatu kelas untuk  suatu topik. Saya suka dengan topiknya karena kebetulan saya sedang mendalaminya. Tapi saya memang bukan seorang pemula, jadi basic atau ilmu dasarnya sudah ada. Cuma saya perlu mereview atau merefresh kembali. Terus saya mencoba mendaftar kalau masih ada tempat. Tidak lama kemudian saya pun mendapat balasan, yang intinya saya masih bisa masuk, karena masih ada 5 bangku kosong. Panitia kemudian minta alamat email yang menurut saya pun wajar, siapa tahu panitia ingin memberikan tambahan informasi untuk dishare nantinya. 

Minggu, 10 Januari 2016

Kurangin Gombal, Banyakin Modal

Ilustrasi tentang Uang (doc: Motifake.com)

Judul ini sengaja saya ambil dari hasil cuitan Safir Senduk dalam twitternya hari ini, tanggal 11 January 2016. Kenapa? karena saya suka dengan sentilannya yang membuat saya senyum-senyum sendiri. Maklumlah saya sendiri sedang menjadi pelaku penderita, alias yang sedang membutuhkan banyak modal. Jadi sedikit sensitif kalau ada ajakan yang membuat saya bisa menaikkan modal kerja. Entah darimana sumber yang dihasilkannya, yang penting halal dan satu lagi legal.

Cuma saya memang milah milih agar apa yang saya lakukan sesuai dengan jalur yang legal, biar jerih payahnya tidak sia-sia. Dalam artian, kalau pun hasilnya banyak dan besar tapi tidak legal, mungkin umurnya tidak panjang dan hasilnya kurang berkah. Ujung-ujungnya malah saya yang rugi. Ingat khan dengan investasi bodong atau abal-abal? Iming-imingnya memang menggiurkan, tapi kalau tidak legal jatuhnya malah saya yang rugi.

Siapkah Kita Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asia)?

Ilustrasi MEA (doc: kevinaddyguna.wordpress.com)

Secara pribadi saya siap kapan saja MEA diberlakukan. Tapi secara nasional memang membutuhkan banyak persiapan disana sini untuk menghadapi berbagai gempuran barang-barang dari luar maupun tingginya persaingan lapangan kerja. Bagi saya yang tidak hobi shopping, apapun barang yang mereka jual saya tidak akan tergoyah untuk membelinya. Karena apa yang saya lakukan selama ini adalah hanya akan membeli barang-barang yang dibutuhkan.Jadi kalau saya tidak membutuhkan barang tersebut, yaa saya tidak akan membeli, biarpun harganya murah sekalipun.

Apalagi dengan minimnya budget yang ada membuat saya lebih selektive dalam berbelanja. Itu sebabnya saya tidak khawatir dengan adanya gempuran barang-barang dari luar. Namun hal ini pengaruhnya akan lain ketika diterapkan untuk suatu negara. Belum tentu apa yang saya lakukan sama dengan yang lainnya. Mungkin saya tidak tertarik untuk berbelanja berbagai produk impor, karena keterbatasan uang yang ada. Tapi buat masyarakat lainnya dengan melihat harga barang produk dari luar yang lebih murah tentu akan berubah pikiran. Wow! mumpung lagi murah, ayo kita beli.