Sabtu, 28 Februari 2015

Belajar dari Dua Ekor Kucing Betina

Kucing-kucing Lucu (doc: lensza.co.id) 

Ternyata kita memang bisa belajar dari mana saja. Tidak harus dengan membaca buku per se, tapi bacalah Kitab Tuhan yang ada di bumi ini. Begitu sarat makna kalau kita benar-benar menghayatinya. Kebetulan saya punya 2 kucing betina, bisa dibayangkan bagaimana seringnya mereka hamil. Anaknya sudah besar sedikit, hamil lagi dan begitu seterusnya. Saya sendiri yang merasa merawat, sampai geleng-geleng kepala. Sudah anaknya lebih dari 1 saat melahirkan, masih juga diulang-ulanginya lagi, hehehhehe.

Inilah yang sekarang sedang terjadi. Dua kucing betina itu hamil, akhirnya dua-duanya juga melahirkan. Untunglah anak-anak yang sebelumnya saya rawat, sudah besar. Tapi kalau malam saya keluarkan, biar dia bisa mencari makanan lainnya di luar. Paginya sudah pulang lagi dan seperti biasa saya kasih makan. Menjelang adik barunya lahir, kucing-kucing yang besar anehnya tidak pulang ke rumah. Saya kaget, kemana mereka pergi, ada 3 ekor lagi. Pertama 1 kucing yang pergi, hari berikutnya 2 kucing yang pergi dan tidak pernah pulang hingga sekarang. Saya sudah coba nyari kemana-mana belum juga ketemu. Mungkin giliran kalee, karena emaks (induk kucing) nya mau melahirkan.

Cerdas Investasiku, Cerah Masa Depanku




 Foto Bersama peserta Kelas Investasi Cerdas Batch - 1 (doc: mbak Rani)

Saya sengaja menggunakan tagline yang dipakai pada peluncuran Genta Pasar Modal pada hari Rabu (12/11/2014) di Istora Senayan Jakarta sebagai judul dalam tulisan saya kali ini. Hal ini karena saya berharap semoga dengan bertambahnya ilmu dalam berinvestasi, membuat saya lebih cerdas, yang akhirnya akan memperoleh masa depan yang cerah. Persis dengan judul yang saya tulis diatas, “Cerdas Investasiku, Cerah Masa Depanku”.

Itulah sebabnya saya memang termasuk salah satu blogger yang beruntung bisa mengikuti workshop tentang pasar modal yang diadakan oleh kerjasama Bank Mandiri, dalam hal ini Mandiri Sekuritas dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan diadakan workshop ini antara lain adalah untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan cara berinvestasi yang benar di pasar modal, sehingga akan meningkatkan sumber daya manusia sebagai pelaku di pasar modal. Selain itu, program ini juga akan memberi gambaran bagaimana investasi di pasar modal menjadi alternatif investasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya kelas ini juga diharapkan  dapat membantu meningkatkan jumlah investor yang diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai transaksi serta meningkatkan pangsa pasar di seluruh Indonesia. 

Marriage Changed Her Life

I met Fitrika in the Blog English Club today. Of course this is my first time I met her. We really mean to come to the meeting for good reasons. One is to practice our English for conversation, and the second we want to use it for the writing.

Since she sat next to me, ms Ollie asked the participants to interact with each other and tried to find the best story we could get. As our conversation went along I found out that Fitrika was graduated from Jakarta Teacher's College (UNJ) with majoring in Mathematics. She is married with no children yet.

She worked for 2.5 years at Mandiri Syariah Bank, she's then quit from her job. After being married, she had difficulties in doing her job, because of the long distance commute. So she had no choice, other than quitting from the job. 

She then concentrated online shopping business selling hijab, clothes and shoes. She tried to work together with the supplier in Tanah Abang, so she didn't need to have all those things in stock. How lucky she has. Doing business with no money down. I wish I could do the same too.

Luckily, I came to the Blog English Club

Today for the first time I join the Blog English club where I met people who are really want to practice English  in writing and conversation. Actually I have many plans today which took place at the same time, so i was confused which gathering i should attend. those were blog English club, Abrasco, the Gathering for the Foodlover  and the learn about charting for stock. I then decided to come for the Blog English Club, because I want to know more about this program.

I came there about 20 minutes before the meeting started. It was early indeed, that I did not expect it so much. Usually it takes about 2 hours trip from my home to Sudirman area.But today perhaps it was my lucky day, so the trip was fast than usual.

Rabu, 25 Februari 2015

Komentar Anak Saya Terhadap Film “2014, Siapa di Atas Presiden?”

Membaca sekilas tawaran dari Admin Kompasiana untuk Nonton Bareng Film “2014, Siapa di Atas Presiden?“, saya iseng-iseng menanyakan ke anak saya, siapa tahu dia ingin menonton film tersebut. Apalagi dia juga seorang Kompasianer, maka kesempatan bagi saya untuk sekedar refreshing bersama.

Namun apa dinyana ternyata komen dia dari melihat gambar promo (iklan) yang disajikan, dia buru-buru bilang, ” No mommy, I don’t want to go. It could be violence, because there is  shooting gun.”

 Salah satu scene di Film 2014, Siapa di Atas Presiden? (Foto: 2014, Movie 
Dapur Film & Mahaka Still EJP)

Begitulah komentar anak saya, yang akhirnya dia langsung memutuskan untuk tidak ikut nonton bareng (nobar) film tersebut sekarang ini. Saya sendiri belum mengecek trailernya, cuma menunjukkan gambar tersebut.  Setelah anak saya bilang tidak, saya langsung mengecek trailernya “bagaimana sih sebenarnya tingkat kengerian yang dia khawatirkan”. Ternyata memang kurang cocok film tersebut untuk  ditonton anak saya. Beruntunglah saya tanyakan dulu bagaimana komentarnya. Jadi dia sudah siap kalau hal yang dikhawatirkan itu terjadi.

Saya tidak tahu bagaimana anak-anak remaja yang lainnya. Tapi saya akui, sejak kecil saya tidak pernah mengajarkan anak saya bermain dengan menggunakan (berbagai) mainan sejenis pistol, senjata atau tembakan. Bahkan water gun atau berpura-pura menembak dengan tangan pun  tidak pernah, karena begitu ketatnya aturan pendidikan untuk anak-anak TK dan SD di Amerika.

Ternyata Jus (Minuman) dari Kulit Manggis Mempunyai Efek Samping

 
 
Ilustrasi Buah Manggis (doc: crunchconflakecrips.co)

Saya sendiri belum pernah mencoba membuat jus (minuman) yang terbuat dari kulit manggis. Walaupun berita atau informasi yang ada, sudah banyak dan ramai dibicarakan. Konon jus (minuman) kulit manggis memberi manfaat yang banyak pada tubuh kita, karena kulit manggis memiliki antioksidan yang sangat tinggi. Zat antioksidan tersebut berguna untuk membasmi berbagai macam sel-sel kanker dan sel-sel penyakit lainnya yang ada dalam tubuh. Zat ini dikenal dengan nama zat XANTHONE, yang bersifat senyawa polyhenolic.

Kalau dilihat dari warna kulit buahnya yang berwarna ungu memang tersirat kalau hal itu bermanfaat. Bukankah berbagai  jenis buah-buahan atau makanan yang mempunyai warna alami, akan memberi manfaat yang lebih? Seperti terong ungu, ketela ungu, combrang, bit dan buah naga. Warna ungu yang melekat pada makanan tersebut, katanya mempunyai nilai antioksidan yang lebih tinggi. Begitu juga dengan kulit manggis yang berwarna ungu itu. Cuma bagaimana cara mengolahnya, tentu membutuhkan ilmu agar apa yang diharapkan bisa terwujud.

Senin, 23 Februari 2015

Mimpiku Menjadi Seorang Penulis

 Mimpi Seorang Penulis (doc:  www.annida-online.com)

Inilah cita-citaku yang sebenarnya, Aku ingin menjadi seorang penulis. Entah itu sebagai karier atau memang ketrampilan yang ingin aku meliki di saat aku sudah tidak bekerja lagi. Makanya aku harus mempersiapkan sejak sekarang, agar nantiaku tidak gaptek atau gagap dalam menulis. Kenapa mesti begitu? Lha menulis khan tidak ada bedanya dengan ketrampilan atau skills. Layaknya suatu keahlian, kalau kita semakin rajin dalam berkarya atau menghasilkan, tentunya akan semakin piawai dan lincah dalam merangkainya.

Lain halnya dengan orang yang tidak pernah menulis atau jarang menulis. Tentu akan dibutuhkan waktu yang sedikit lama dibanding mereka yang sudah terampil. Untuk hasil mungkin bisa sama atau bahkan lebih baik karena mereka benar-benar serius dalam mewujudkannya. Tapi yang jelas, bagi yang jarang praktek dalam dunia menulis, waktu yang dibutuhkan akan relatif lebih lama. Hal ini memang suatu kewajaran, karena alah bisa karena biasa. Begitu juga ibarat sebilah pisau, semakin sering dipakai semakin tajam. Dus, bisa berarti juga tajam dalam analisanya, karena seringnya mengolah kasus atau bahasa.