Foto Bersama peserta Kelas Investasi Cerdas Batch - 1 (doc: mbak Rani)
Itulah sebabnya saya memang termasuk salah satu blogger yang
beruntung bisa mengikuti workshop tentang pasar modal yang diadakan oleh
kerjasama Bank Mandiri, dalam hal ini Mandiri Sekuritas dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tujuan diadakan workshop ini antara lain adalah untuk membekali masyarakat
dengan pengetahuan dan cara berinvestasi yang benar di pasar modal, sehingga
akan meningkatkan sumber daya manusia sebagai pelaku di pasar modal. Selain itu, program ini juga akan memberi
gambaran bagaimana investasi di pasar modal menjadi alternatif investasi yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya kelas ini juga diharapkan
dapat membantu meningkatkan jumlah
investor yang diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai transaksi serta
meningkatkan pangsa pasar di seluruh Indonesia.
Saat worshop Berinvestasi Cerdas sedang berlangsung (doc: mbak Rachma)
Sebenarnya saya pernah mendengarkan workshop tentang pasar modal beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2010. Acara disponsori oleh salah satu bank swasta, yaitu kerjasama CIMB Niaga dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Acara dan tempatnya sama di Bursa Efek Indonesia, cuma beda ruangan yang dipakai. Kala itu kami menggunakan ruang kelas dengan banyak sekali pesertanya. Jadi saya benar-benar tidak nyambung apa yang diajarkan. Apalagi saya belum banyak tahu tentang dunia pasar modal di Indonesia dan perusahaan-perusahaan apa saja yang sudah masuk dalam daftar emiten. Celakanya lagi, dana yang mau dipakai untuk investasi juga tidak ada, menambah pusing kepala saya pada saat itu. Benar-benar saya merasa bahwa belajar pasar modal tidak membekas sama sekali.
Setelah itu saya disibukkan oleh berbagai
aktivitas lainnya, baik itu kerja, mengurus rumah tangga, bisnis
maupun kegiatan ngeblog di Kompasiana. Jadi waktu berjalan begitu cepat. Akhirnya uang
yang sudah saya sisihkan lama-lama menumpuk, akhirnya saya bingung mau diapakan
uang ini. Pernah juga menanyakan kemungkinan uang yang ada di tabungan mau didepositokan,
tapi melihat return nya yang kecil saya mundur. Apalagi uangnya harus ditahan
untuk beberapa saat sesuai dengan perjanjian. Membuat saya berpikir ulang 2-3 kali.
Beruntunglah
kesempatan untuk belajar pasar modal itu datang untuk yang kedua kalinya. Kali ini saya benar-benar sudah
siap. Bahkan sebenarnya saya sedang mencari cara, bagaimana saya bisa melipat
gandakan uang secara lebih cepat. Karena saya merasa pertumbuhan uang saya
begitu lambat dan saya tidak sabar kalau harus menunggunya terlalu lama,
heheheh.
Bahan materi pertama dari mas Derry
Saya juga sudah mencari berbagai peluang waralaba, yang murah meriah tapi tidak membuat saya capek. Hal ini karena saya sudah mempunyai kegiatan yang luar biasa banyak. Begitu juga dengan kemungkinan investasi dalam bentuk emas batangan. Namun saya melihat sedikit riskan, khawatir kalau ada pencuri atau saya sendiri yang lupa menaruhnya. Bagaimana dengan peluang investasi hijau yaitu dengan cara menanam pohon? Mau juga, tapi sayangnya saya belum punya tanah yang bisa dipakai untuk menanam, alias ladangnya. Berarti saya harus membeli tanahnya lebih dahulu. Belum lagi dengan jarak yang harus saya tempuh untuk kesana kemarinya. Ah! kok ribet ya rasanya.
Maka
kehadiran workshop tentang pasar modal yang disponsori oleh Mandiri Sekuritas
dan PT Bursa Efek Indonesia, yang diadakan pada tanggal 25 Oktober 2014, benar-benar sudah saya tunggu-tunggu.
Beruntunglah saya termasuk salah satu peserta yang terdaftar dari Komunitas Emak-emak Blogger (KEB).
Kami begitu antusias mengikuti workshop ini, walaupun diadakan pada hari libur yaitu
Tahun Baru Hijriyah yang lalu.
Ternyata
tak hanya keberuntungan mendapatkan ilmu baru gratisan dalam workshop “Investasi
Cerdas” ini, tetapi juga kami dapat tambahan modal Rp 250.000 dari Mandiri
Sekuritas dengan membuka rekening efek di Mandiri Sekuritas, yang disebut
dengan rekening Mandiri Tabungan Bisnis Investor atau MTBI.
*****
Pukul
10.00 kami memasuki ruangan di Main Hall, tempat yang dulu dipakai oleh para
pialang saham dalam bertransaksi di lantai bursa. Namun dengan kemajuan
teknologi komunikasi yang telah berkembang begitu cepat, kini transaksi Online
Trading bisa dilakukan dimana saja. Akhirnya ruangan tersebut dimanfaatkan sebagai
sarana sosialisasi dan edukasi, yang dikenal dengan nama Galeri Simulasi
IDX.
Acara
kemudian dibuka dengan kata sambutan oleh mas Yulianto Aji Sadono, sebagai Ketua Divisi
Edukasi Bursa Efek Indonesia. Dalam sambutannya, mas Aji sangat menyayangkan
karena dari 315 investor yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia, lebih dari separuhnya adalah investor asing. Ini
berarti bahwa keuntungan usaha yang diperoleh di pasar modal kita, lebih banyak
dinikmati oleh pihak asing. Ironis sekali. Oleh karena itu dia berharap dengan workshop Investasi Cerdas ini, sosialisasi dan edukasi dalam berinvestasi semakin luas sehingga
kelak memberikan implikasi pada kesejahteraan masyarakat.
Pada
kesempatan berikutnya adalah sambutan dari mbak Febriati Nadira, sebagai Executive VP Corporate
Communication Mandiri Sekuritas yang memberikan kata sambutan. Mbak Ira menyebutkan
bahwa kini melakukan transaksi saham lewat
online trading sudah jauh lebih mudah dan cepat, dibanding sebelumnya. Bahkan
ibu rumah tangga dan mahasiswa sekalipun bisa melakukan transaksi ini dari
rumah maupun kampus. Fasilitas yang dimiliki Mandiri Sekuritas memungkinkan
investor secara interaktif dalam melakukan transaksi, termasuk lewat mobile phone. Dia menegaskan bahwa workshop Investasi cerdas ini merupakan suatu wujud komitmen Mandiri
Sekuritas untuk mengedukasi masyarakat, khususnya blogger, mengenai bagaimana
berinvestasi di pasar modal dan mengelola resikonya dengan bijak serta
terukur.
Memasuki pemberian materi, yang
pertama diisi oleh Ketua Divisi Edukasi Bursa Efek Indonesia, yaitu mas Derry Yustria
Surya Dharma. Mas Derry menyebutkan bahwa Investasi
itu ibarat menanam pohon. Ada beberapa faktor yang berperan, antara lain
bergantung pada bibit, butuh proses dan waktu, butuh disiram dan diberi pupuk
dan berharap cuaca selalu baik. Jadi ada resiko disini, tapi bukan perjudian. Intinya investasi itu bukan produk instan. Tidak ada investasi tanpa resiko. Begitu juga tidak ada investasi yang menjanjikan uang berkali
kali lipat hanya dalam sekejap. Kalau ada yang seperti itu, berarti sudah pasti
investasi yang abu-abu alias investasi yang tidak benar.
Mas Derry juga menegaskan bahwa tujuan berinvestasi itu mungkin untuk mendapatkan kekayaan, tapi sesungguhnya tujuan utama dari investasi adalah untuk melindungi aset yang kita punya, agar nilainya tidak berkurang. Semisal, saat ini kita memiliki uang 10 juta, kalau uang itu hanya disimpan, 10 tahun kedepan sudah bisa dipastikan nilainya akan berkurang. Coba kalau diinvestasikan dengan tepat, nilainya tidak akan berkurang bahkan bisa bertambah.
Bahan Materi pertama dari mas Derry
Mas Derry juga menegaskan bahwa tujuan berinvestasi itu mungkin untuk mendapatkan kekayaan, tapi sesungguhnya tujuan utama dari investasi adalah untuk melindungi aset yang kita punya, agar nilainya tidak berkurang. Semisal, saat ini kita memiliki uang 10 juta, kalau uang itu hanya disimpan, 10 tahun kedepan sudah bisa dipastikan nilainya akan berkurang. Coba kalau diinvestasikan dengan tepat, nilainya tidak akan berkurang bahkan bisa bertambah.
Oleh
karena itu untuk memulai investasi di pasar modal, kita mesti menentukan
tujuannya terlebih dahulu. Dengan demikian arah investasinya akan menjadi lebih
jelas serta terarah. Kemudian kenali profil resiko kita, apakah Risk Averter,
Moderate dan Risk Taker. Tidak ada salahnya juga mempelajari alternatif investasi dari
Saham, Obligasi, Sukuk, Reksa Dana.
Selanjutnya mas Derry juga menjelaskan bahwa sebenarnya investasi
itu merupakan i yang ketiga. Karena sebelum berinvestasi, masih ada dua i yang harus diketahui. I yang
pertama adalah 'insyaf', maksudnya
insyaf dalam hal apa? Dalam hal berbelanja. Terkadang disadari atau tidak, kita
itu pasti pernah atau mungkin sering berbelanja hal yang tidak penting, yang
dibeli hanya atas dasar suka bukan karena butuh. Kalau terus dibiarkan,
lama-lama kita bisa menjual barang yang kita butuhkan, hanya untuk barang yang
kita inginkan.
Sementara, i yang kedua adalah irit. Yaa, karena berinvestasi itu harus menggunakan uang lebih. Logikanya, bagaimana mau punya uang lebih, kalau irit aja tidak bisa. Sedikit - sedikit jajan, sedikit-sedikit belanja.Sedangkan i yang ketiga itu tadi yang disebutkan diatas, yaitu investasi. Jadi urutannya: insyaf - irit - investasi, demikian mas Derry menjelaskannya.
Selain itu, poin penting dalam berinvestasi adalah, Manage Risk atau mengecilkan kemungkinan
merugi. Bagaimana caranya? Tentunya dengan belajar dan terus belajar, karena
saat ini sudah ada sekolah pasar modal yang diadakan oleh BEI, maka kita pun bisa memanfaatkannya.
Dengan demikian kita bisa terhindar dari Penipuan Investasi yang sedang marak terjadi dalam masyarakat. Dia kemudian
mengingatkan untuk jangan sampai tertipu oleh penawaran investasi dari
perusahaan yang tidak jelas. Bila ada perusahaan yang menawarkan investasi,
sebaiknya dicek dulu izinnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena hanya OJK yang
berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia.
Mas Derry
kemudian menguraikan prinsip dasar berinvestasi di pasar modal antara lain:
Pergunakan dana lebih atau yang menganggur (excess fund). Terus dapatkan informasi mengenai
produk investasi sebanyak mungkin, sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product
knowledge). Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis
instrumen yang sama (Don’t put your eggs in one basket). Selanjutnya Disiplin
melakukan target investasi, baik profit maupun cut loss.dan akhirnya kenali
perusahaan sekuritas dimana kita berinvestasi (know your broker principle).
Belajar
dari pengalaman, transaksi saham di pasar modal memberikan keuntungan yang
signifikan, dibanding instrumen investasi lainnya misalnya menabung di Bank. Resiko pasti ada, namun sepanjang itu bisa dikelola dengan baik, cerdas dan
profesional semua itu bisa dieliminir. Jadi tak perlu cemas berlebihan, jelas mas
Derry dengan bersemangat. Apalagi dana pemodal juga dilindungi dan dijamin oleh SIPF (Securities Investor Protection Fund), sebagai kumpulan dana yang
dibentuk untuk melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal..
Bahan dari materi pertama (doc: mas Derry)
Materi berikutnya dibawakan oleh mas Fath Aliansyah Budiman, Assistant Vice President Equity Capital Market Retail Mandiri Sekuritas. Dengan penjelasannya yang sederhana, dia menguraikan tentang kiat memulai investasi di pasar modal. Dia mengajak peserta untuk mencari perusahaan yang mudah dijelaskan bisnisnya kepada orang awam sekalipun. Tak perlu jauh-jauh, tapi mulailah dari barang-barang yang berada di sekeliling kita dan dekat dengan keseharian kita. Biasanya jenis perusahaan tersebut cenderung naik nilainya.
Misalnya
perusahaan-perusahaan Consumer Goods bisa dipakai sebagai alternatif pilihan,
karena barangnya kita pakai sehari-hari. Atau bisa juga perusahaan perbankan
yang sering berinteraksi dengan kita. Intinya, sebagai investor pemula kita mesti jeli, cerdas dan
kritis untuk menentukan pilihan. Sedangkan untuk kinerja emiten bisa dilihat
dari laporan keuangan yang dipublikasikannya. Bisa juga belajar dari yang sudah berpengalaman,
belajar dari internet, dan yang paling penting adalah kenali psikologis diri
sendiri.
Harus
diakui memang, dinamika turun naiknya harga saham cukup membuat pelaku investor risau. Kendati
demikian meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan, namun
secara rata-rata IHSG naik terus, bahkan IHSG pada hari Jum'at kemarin mencatatkan
indeks pada 5450.29 per February 27, 2015. BEI juga berhasil mencatatkan
rekor jumlah emiten saham baru tertinggi dalam satu tahun selama 15 tahun
terakhir, dengan jumlah emiten saham baru mencapai 31 emiten, melebihi
target yang telah ditetapkan, yaitu 30 emiten baru.
Analisa
Fundamental dan Tekhnikal
Mas Fath kemudian menjelaskan lebih jauh mengenai Analisa
kritis, baik teknikal maupun fundamental atas kinerja efek menjadi salah satu
poin penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan transaksi saham
di pasar modal. Jangan sampai kita salah dalam membuat keputusan. Selain itu sang
investor tak sekedar dituntut memiliki kemampuan/skill yang bagus dalam memilih
saham namun juga stamina dan “staying power” agar bisa tetap bertahan di
tengah hempasan badai moneter yang mendera kencang. Hal ini karena naik turunnya IHSG terkadang seperti roller coaster, yang bisa berubah begitu drastis hanya karena rumor yang beredar di masyarakat.
Semangatnya kami belajar Investasi saham di BEI (doc: Ranii Noviariny)
Pada kesempatan itu pula diberikan waktu kepada salah satu blogger, mbak Fioney Sofyan yang sudah terjun dalam online trading di pasar modal memberikan testimoni. Dia mengatakan bahwa sebagai ibu rumah tangga, dia sangat menikmati melakukan transaksi di pasar modal. Semula dia menganggap proses ini susah, tapi ternyata tidak seribet yang dia bayangkan. Trading saham sama filosofinya dengan belanja di pasar, yang biasa dia lakoni selama ini. Kini dia melakukan aktifitas trading online di pasar modal sambil mengasuh anak dirumah.
Mbak Fioney pun berujar kalau dia mendapatkan inspirasi terjun ke dunia pasar modal setelah mengikuti Obrolan Langsat. Ia kemudian melanjutkan, setidaknya dia bisa mendapatkan 2 keuntungan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pendapatan tanpa menambah kerja ekstra yang berlebihan, sehingga masa depan finansial bisa lebih terjaga serta yang kedua ikut meningkatkan perekonomian negara.
Di
kesempatan lain mbak Venus juga ikut memberikan testimoni. Dia mengungkapkan bahwa sebelum memulai investasi saham di pasar modal, bersiaplah untuk
investasi waktu dulu. Artinya kita memang harus belajar lebih dahulu. Kita mesti menyiapkan waktu antara lain untuk belajar
banyak hal dan istilah baru di dunia pasar modal. Dan juga tentunya waktu untuk
melakukan transaksi online di pasar modal secara lebih cerdas dan taktis. Dia bilang sangat menikmati apa yang dia lakukan, karena dia tak sekedar mendapatkan
tambahan pendapatan, namun juga waktu yang lebih banyak untuk keluarga.
*****
Seusai
makan siang, acara dilanjutkan dengan praktek langsung simulasi trading online di
pasar modal. Kami diberikan user name, password dan PIN untuk bisa mengakses Mandiri Sekuritas Trading Online.Sebagai modal awal, kami diberikan “modal
fiktif” sebesar Rp 50 juta agar bisa bertransaksi disana.
Prinsipnya
sebenarnya sama dengan bertransaksi di pasar tradisional. Ada prosesi tawar
menawar antar penjual dan pembeli. Harga jual akan dipajang oleh sang penjual
saham dan harga penawaran diajukan oleh pembeli. Di layar monitor akan terlihat
harga penawaran dan penjualan tertinggi maupun terendah. Bila sepakat maka terjadilah transaksi
saham bersangkutan, yang akhirnya akan masuk ke portofolio pembeli. Tampilan harga yang
tertera di layar monitor adalah harga per lembar saham, sedangkan transaksi jual beli
saham menggunakan satuan lot, dimana 1 lot berisi 100 lembar saham.
Saya
merasakan sensasi asyiknya bertransaksi saham secara online
dengan modal fiktif yang diberikan. Hanya dalam hitungan menit nilai saham yang
saya miliki di Portofolio mengalami keuntungan dan kerugian. Saya mencoba
membeli berbagai jenis saham, walaupun sebenarnya tidak tahu nama company nya.
Bagi saya ingin sekedar mencoba membeli berbagai saham dari perusahaan blue chip
dan menyaksikan pergerakan sahamnya secara teratur di halaman portofolio. Namun hasil nya saya rugi, hehehheh.
Setelah
melakukan simulasi transaksi online trading, kami diajak berkeliling
mengunjungi museum Galeri Simulasi IDX. Kami melihat-lihat satu per satu dan juga mengabadikan momen yang penting ini.
Sebagai kesimpulaan saya merasakan manfaat dari mengikuti workshop “Investasi Cerdas” yang disponsori oleh Mandiri Sekuritas ini. Ada banyak hal baru dan ilmu baru yang saya peroleh, yang akhirnya membuka cakrawala pemikiran saya untuk ikut terjun dalam transaksi pasar modal. Inilah yang saya tunggu-tunggu mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Namun sebagai pemula tentunya harus lebih banyak belajar dahulu, baik melalui buku-buku tentang investasi, mengambil kelas investasi lagi yang lebih advance maupun belajar dari mereka yang sudah berpengalam, sebelum saya benar-benar akan membelanjakannya. Lebih-lebih dengan teknologi komunikasi yang berkembang begitu pesat serta kemudahan aksesbilitas melalui mobile phone, maka proses transaksi jauh lebih mudah dilakukan dari mana saja.
*****
Sebagai kesimpulaan saya merasakan manfaat dari mengikuti workshop “Investasi Cerdas” yang disponsori oleh Mandiri Sekuritas ini. Ada banyak hal baru dan ilmu baru yang saya peroleh, yang akhirnya membuka cakrawala pemikiran saya untuk ikut terjun dalam transaksi pasar modal. Inilah yang saya tunggu-tunggu mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Namun sebagai pemula tentunya harus lebih banyak belajar dahulu, baik melalui buku-buku tentang investasi, mengambil kelas investasi lagi yang lebih advance maupun belajar dari mereka yang sudah berpengalam, sebelum saya benar-benar akan membelanjakannya. Lebih-lebih dengan teknologi komunikasi yang berkembang begitu pesat serta kemudahan aksesbilitas melalui mobile phone, maka proses transaksi jauh lebih mudah dilakukan dari mana saja.
Terimakasih untuk
Mandiri Sekuritas (Mansek) dan PT Bursa
Efek Indonesia (BEI) untuk kesempatan
yang diberikan kepada kami. Dan tentunya, makasih juga KEB untuk kesempatannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar