Senin, 31 Maret 2014

[Serial 1] Ternyata Aku Dulu Pernah juga Terdiagnosa Penyakit TB

 Prevent Disease: Careless Spitting, Coughing, Sneezing, Spread 
Influenza and Tuberculosis (doc: id.wikipedia.org)

Tulisan ini sekedar flashback Sejujurnya aku belum pernah melihat secara langsung bagaimana orang yang terkena Tuberkulosis (TB) itu. Walaupun berita tentang penyakit itu sudah sering aku dengar. Apa karena anggota keluargaku sehat-sehat?. Jadi aku tidak pernah melihatnya secara langsung. Yang jelas aku merasa belum pernah mendengar ada salah satu dari keluarga besarku terkena TB ini. Apalagi batuk berdahak yang terdengar mengerikan dan tidak berhenti. Padahal kami semua ada 11 orang, yang terdiri dari 9 orang anak dan kedua orang tuaku (Bapak dan Ibuku).

Disisi lain, semenjak aku kecil Bapakku sudah bekerja di apotik, yang setiap harinya bergumul dengan obat-obatan. Dan dia punya banyak kenalan dokter yang ada di kotaku. Apalagi, apotik tempat Bapakku bekerja, satu-satunya yang berada di kotaku pada waktu itu. Makanya apotik itu menerima banyak resep dari semua dokter yang ada di kotaku.

Minggu, 30 Maret 2014

Mencintai Lingkungan Hidup dan Sosial, Tidak Cukup Hanya dengan Merayakan Earth Hour


Go Green (doc: Fanpage Cintai Lingkungan Hidup dan Sosial Kita)

Kecintaanku terhadap lingkungan hidup dan bumi sungguh sudah berjalan sangat lama. Kalau boleh dibilang sejak aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 3 atau 4. Jadi kira-kira sudah sekitar 40 tahunan aku mencintai lingkungan. Waktu itu, kami masih tinggal di rumah Pak Dhe (kakak dari ibuku), karena orang tuaku masih belum mampu membeli rumah sendiri. Namun semua itu tidak menghalangiku untuk mencintai lingkungan hidup.

Di usiaku yang masih sangat belia, aku sudah menyukai kegiatan bercocok tanam, baik menanam bunga-bungaan, menanam cabe dan sayuran serta buah-buahan. Padahal tanah yang tersedia cuma sejengkal saja, yaitu disamping rumah yang sekaligus berdempetan dengan rumah tetangga. Maklum kami tinggal di kota nya (Kebumen). Jadi rumah saling berdempetan satu sama lain. Dengan lahan yang sangat sempit itu, aku berusaha memanfaatkan tanah yang ada semaksimal mungkin.

Jumat, 28 Maret 2014

Menjalankan Bisnis Lewat Media Sosial? Kenapa Tidak.


Saat Rene sedang menjelaskan presentasinya (doc: pribadi)

Sebagai seorang yang selalu mencari peluang usaha, saya selalu menyempatkan diri untuk selalu hadir dalam acara pengenalan suatu bisnis. Tidak peduli cara apa yang akan ditawarkan selama usaha itu halal, saya akan berusaha mempelajarinya. Just for my curiosity. Untuk selanjutnya apakah saya mau meneruskan dan mewujudkannya menjadi suatu usaha, memang tergantung pada banyak hal. Tentunya setelah mengalami pertimbangan ini dan itunya yang akhirnya memutuskan untuk ya dan tidak.

Itulah sebabnya saya senang sekali mengikuti acara yang ditawarkan oleh Yamaha dalam seminar yang berjudul Smart Double Sales with Social Store yang diadakan pada tanggal 5 Maret 2014, di Ciputra GEPI Incubator DBS Tower 9th Floor, Ciputra World I Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Jakarta Selatan. Seminar ini untuk menciptakan banyak netpreneur di seluruh Indonesia dengan membuat bisnis online,  dengan mengulas strateginya dan meningkatkan penjualannya melalui social commerce. Kebetulan Jkaarta adalah kota pertama yang dipakai sebagai roadshow dalam Yamaha Jawara Netpreneur.

Asia Wisata Travel Agent, Sebagai Salah Satu Ladang Sumber Income?



Brosur Asia Wisata (doc: Asia Wisata.com)

Saya mungkin termasuk salah seorang yang selalu mencari peluang usaha. Tidak peduli apa jenisnya, saya berusaha mempelajarinya lebih dahulu. Sebelum akhirnya saya mau menanamkan uangnya disana. Alih-alih saya tidak mau rugi kalau bisa. Jadi saya selalu melakukan penjajagan lebih dahulu sebelum saya mau mengeluarkan satu sen untuk jenis usaha baru. Lebih kerennya dikenal dengan  melakukan feasibility study lebih dulu dan menimbang manfaat dan kerugiannya. Tentunya menurut logika sederhana saya yaa.

Itulah yang biasa saya lakukan. Sebenarnya untuk menggali berbagai informasi pun saya harus mengeluarkan uang, tenaga dan juga pikiran. Tidak mungkin saya belajar kesana kemari tanpa mengeluarkan biaya, tenaga dan juga pikiran untuk mencerna semua informasi yang masuk. Apalagi kalau mau dipertimbangkan sebagai salah satu sumber income.

Minggu, 09 Maret 2014

[Narkoba-6] Mengerikan! Di Jember, Pemakai dan Pengedar Narkoba Didominasi Ibu Rumah Tangga



 Pencanangan Tahun 2014 "SEbagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba" (doc: BNN)

Membaca berita online dari Surat Kabar Surabaya Pagi, sungguh membuat saya begitu miris. Ini menandakan bahwa jaringan narkoba benar-benar sudah meresahkan masyarakat. Kenapa? Karena disana disebutkan bahwa, menurut data yang diperoleh dari Badan Narkotika Nasional Propinsi Jawa Timur utamanya di wilayah Kabupaten Jember, pengguna dan pengedar narkoba justru didominasi oleh ibu rumah tangga. .

Hal ini seperti diutarakan oleh Kasi Advokasi BNNP Jawa Timur Danang Sumiharta, jika di Jember ternyata pengedar dan pemakainya banyak dari kalangan ibu rumah tangga. ”Ditahun 2013 rekapitulasi pemakai dan pengedar berjumlah 68 orang. Padahal ditahun 2012 hanya 60 orang,” (Sumber: Surabaya Pagi, tanggal 5 Maret 2014)

Sabtu, 08 Maret 2014

[Narkoba-5] Anjangsana Blogger Reporter ke Badan Narkotika Nasional (BNN)



Kami sempatkan foto bersama di depan kantor BNN (doc: Pak Thamrin Dahlan)

Alhamdulillah, keinginan saya untuk berkunjung ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) akhirnya terlaksana pada hari Jum’at 7 Maret 2014 kemarin. Saya datang bersama 8 orang Blogger Reporter lainnya, yang dipimpin oleh Bapak Kombes Thamrin Dahlan untuk beraudiensi dengan Bapak Gun Gun Siswadi, Deputi Devisi Peran Serta Masyarakat dan Ibu Retno, Devisi Media.

Seneng rasanya saya bisa berkunjung kesana, apalagi kami mempunyai misi yang luhur ingin membantu BNN dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan penyebaran gelap narkoba (P4GN) yang sudah marak dan menyebar sampai ke desa-desa. Bahkan pemakainya sudah tidak memandang status siapa dan bagaimana kondisi ekonomi mereka.Untuk itu kita semua harus waspada. Jangan sampai ada salah satu dari anggota keluarga kita yang terjerumus dalam pengalahgunaan dan penyebaran narkoba ini.