Jumat, 28 Maret 2014

Menjalankan Bisnis Lewat Media Sosial? Kenapa Tidak.


Saat Rene sedang menjelaskan presentasinya (doc: pribadi)

Sebagai seorang yang selalu mencari peluang usaha, saya selalu menyempatkan diri untuk selalu hadir dalam acara pengenalan suatu bisnis. Tidak peduli cara apa yang akan ditawarkan selama usaha itu halal, saya akan berusaha mempelajarinya. Just for my curiosity. Untuk selanjutnya apakah saya mau meneruskan dan mewujudkannya menjadi suatu usaha, memang tergantung pada banyak hal. Tentunya setelah mengalami pertimbangan ini dan itunya yang akhirnya memutuskan untuk ya dan tidak.

Itulah sebabnya saya senang sekali mengikuti acara yang ditawarkan oleh Yamaha dalam seminar yang berjudul Smart Double Sales with Social Store yang diadakan pada tanggal 5 Maret 2014, di Ciputra GEPI Incubator DBS Tower 9th Floor, Ciputra World I Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Jakarta Selatan. Seminar ini untuk menciptakan banyak netpreneur di seluruh Indonesia dengan membuat bisnis online,  dengan mengulas strateginya dan meningkatkan penjualannya melalui social commerce. Kebetulan Jkaarta adalah kota pertama yang dipakai sebagai roadshow dalam Yamaha Jawara Netpreneur.
Saya sendiri memang tumbuh dan berkembang lewat internet. Namun memanfaatkan bisnis lewat social media belum pernah saya jalankan. Mengingat pelanggan bisnis saya belum sampai kesana, sehingga pelaya[]nan yang saya lakukan baru sekedar melayani pelanggan yang datang. Disamping itu produk yang saya peroleh memang berasal dari pembelian dengan menggunakan jasa dari internet, belum merupakan bisnis yang unik dan special. Mungkin suatu saat nanti kalau saya bisa menciptakan produknya sendiri, baru memikirkan bagaimana strategi pemasaran yang cocok.

Itulah sebabnya saya hadir pada acara tersebut, yang tidak lain ingin menjajagi berbagai kemungkinan yang ada. Tentunya bisnis online bisa dijalankan oleh siapa saja. Tidak peduli apa profesinya dan bagaimana status sosialnya. Selama mereka mau menjalankan usaha, silakan mencobanya. Mau perorangan, organisasi atau perusahaan pun okay. Mau diseriusi sebagai full time job atau hanya sekedarnya saja juga tidak ada masalah. Tentunya hasilnya akan lain kalau kita menekuni dengan full time atau hanya sekedarnya saja. Tapi tidak berarti full time menghasilkan lebih banyak  uang daripada sekedarnya saja. Hal ini tergantung pada jenis usahanya dan skala operasionalnya. Kalau bisnis kecil-kecilan dengan modal yang kecil, tentunya hasilnya akan lain dengan mereka yang berinvestasi dalam jumlah yang besar.

Namun kunci dari semua itu sebenarnya adalah seberapa besar kita menikmati usaha yang kita jalani? Apakah passion kita memang disana? Karena passion itu jauh lebih penting daripada segepok uang yang dihasilkan. Inilah yang membedakan antara orang yang menjalankan usahanya dengan kenikmatan apa yang dijalaninya atau hanya sekedar pemenuhan kebutuhan. Karena dengan passion apapun itu akan dijalaninya. Sementara kalau kita hanya sekedar mengejar uang, pada akhirnya kita akan mengalami kejenuhan, karena tidak adanya kepuasan bathin yang diperoleh dari puncak apa yang sudah diraihnya.

Makanya karir dengan passion itu lain. Passion akan membuat seseorang menjalani suatu usaha, pekerjaan atau bisnis dengan sepenuh hati. Tidak peduli berapa lama waktu yang dia kerjakan. Rasa capek pun tidak begitu dirasakan, karena kenikmatan dan kepuasan itu yang membuatnya melebihi dari bentuk materi yang dihasilkannya. Itulah sebabnya 9/10 entrepreneur gagal dan hanya 1/10 nya yang berhasil. Mungkin salah satu factor utamanya adalah ada tidaknya passion yang dimiliki oleh seseorang.

Selama mereka menjalani usaha dengan passion, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Tidak peduli bagaimana rintangan yang dihadapi maupun waktu yang dikeluarkannya. Makanya hati sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha. Benarkah ini merupakan passion kita? Kita sendiri perlu jujur tentang apa yang dirasakan, tidak peduli apa kata orang. Kenapa? Karena hal itu akan menentukan pada segala aktivtas yang membuat diri kita berdaya. Kita terasa dimampukan untuk menjalankan usahanya. That’s the best moment, makanya kita bisa konsisten dalam menjalankan suatu usaha.Dan bisnis akan promising apabila sejalan dengan hati sang Jawara                                                                                                                  
Itulah sebabnya great business adalah apabila mereka yang menjalankan usahanya mempunyai visi, komitmen dan passion. Ada beberapa pertanyaan dasar yang sebaiknya pebisnis jawab, yaitu 1) do we have a problem worth to solve? 2) Are we creating something great and useful? 3) Are we treating our consumer well? 4) Are we taking care of our employers? 5) Are we profitable? 

Demikian pemaparan Rene Suhardono, pembicara pertama seminar. Saya menimbang apa yang saya lakukan ada karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dan sisanya ada yang sengaja saya tekuni dengan passion. Sayangnya kerjaan yang saya tekuni dengan passion belum menghasilkan buah yang cukup banyak. Sehingga saya masih menjalankan kedua-duanya, sampai saatnya saya bisa melepaskan kebutuhan materi dan menggantinya dengan kegiatan yang berdasarkan passion ini. Tidak tahu kapan hal itu akan terwujud, saya berharap secepatnya, ngarep.com 


                                 Saat presenter kedua memaparkan presentasinya (doc: pribadi)

Untuk pembicara kedua diisi oleh Kuntowiyoga yang mengulas tentang Creative business social media strategy. Media social sebenarnya dapat dijadilan media bisnis bagi para pelaku bisnis. Yoga dalam pemaparannya sedikit menjelaskan trik dan tipsnya dalam bermedia sosial

Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson ada empat jenis promosi bisnis, yaitu pertama, dengan menggunakan iklan (advertising), yaitu dengan cara menampilkan suatu produk atau merk dan dengan membayar sejumlah uang yang sudah ditentukan. Kedua, dengan melakukan promo penjualan (sales promotion) dengan menggunakan diskon langsung kepada konsumen. Ketiga, dengan melakukan interaksi langsung antara pembeli potensial dan salesman yang dikenal dengan penjualan personal (personal selling). Keempat, dengan menggunakan publisitas (publicity), yang biasanya dilakukan dalam bentuk komunikasi tentang suatu produk atau merk, tapi tidak membutuhkan pembayaran.

Media sosial memang menjadi media promosi yang efektif. Selain bisa berinteraksi dengan konsumen, kita bisa mempromosikaan bisnis atau dagangan kita dari mulut ke mulut  atau spread though mouth.

Sebenarnya berbagai cara pemasaran bisa dilakukan oleh penjual atau bisnisman. Tinggal kita cocok dimananya, itulah yang perlu kita cari. Syukur kita bisa melakukan dengan berbagai strategi, sehingga bisnis kita bisa cepat besar. Namun semua itu butuh waktu untuk proses dan menemukannya. Itulah sebabnya sampai saat ini, saya pun belum menggunakan social media sebagai ajang atau strategi pemasaran yang saya lakukan. Karena memang belum perlu. Mungkin suatu saat iya, makanya saya hadir pada acara ini. Siapa tahu saya bisa memperoleh manfaat dari kehadiran saya. 

 Giliran pembicara ketiga menjelaskan pemaparannya (doc: pribadi)

Diskusi atau pemaparan yang ketiga adalah menyangkut E-commerce atau bisnis online. Ini tidak lain adalah suatu bisnis atau usaha yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas elektronik (internet). Baik itu untuk barang jadi atau jasa. Pembicara ketiga ini merupakan SEO Guru Indonesia, yaitu Riyeke Ustadiyanto. Dia  menjelaskan pentingnya kita menjaga nomor telepon dan rekening kita. Transaksi yang kita lakukan di media sosial seyogyanya jangan sampai tertipu. Makanya kita perlu  memberi pengamanan pada setiap transaksi yang kita lakukan. Salah satu caranya adalah dengan model e-commerce yang menggunakan jasa Ipay.

Demikian sedikit informasi yang saya peroleh dari seminar tentang strategi penjualan di media sosial. Seminar ini tentu akan bermanfaat bagi mereka yang akan menjalankan binis secara online. Sehingga segala aktivitasnya benar-benar sudah didasarkan pada online, baik promosinya, penjualannya maupun cara pembayarannya.

Yang tidak kalah seru adalah informasi dari Yamaha yang menawarkan dana yang berupa hadiah sebasar Rp 50.000.000 bagi pelaku usaha bisnis online yang bisa memenangkan kompetisinya. Namun untuk lebih jelas informasinya bisa dilihat langsung di websitenya yaitu di http://www.yamahajawara.com/.

Beberapa foto lainnya yang bisa saya peroleh dari acara seminar ini, terutaman mengenai hiasan/tulisan yang berada di dinding.

 Tulisan/pesan yang ada di dinding sebagai hiasan yang menarik (doc: pribadi)

                                          Hiasan dinding lainnya dari Larry Page, Always deliver
                                                      MORE than expected (doc: pribadi)

Selamat mencoba dan semoga Anda salah satu yang beruntung.

1 komentar: