Rabu, 30 November 2016

Cerdik Diabetes: Bagaimana Mengelola Diabetes Mellitus

Simposium Nasional Diabetes Sedunia, JCC 19 November 2016

Judul diatas bukan datang dari saya, tapi saya modifikasi dari buku saku yang saya terima di acara Simposium Nasional Hari Diabetes Sedunia, yang diadakan di Jakarta Convention Center  pada tanggal 19 November 2016 yang lalu. Hari Diabetes Sedunia sendiri diperingati setiap tanggal 14 November dan tema peringatan hari Diabetes kali ini adalah Eyes on Diabetes.

Terus terang saya suka dengan judulnya, mengingat saya sendiri mempunyai keturunan dari orang tua, yaitu (alm) Bapak saya yang terkena penyakit diabetes ini. Saya sendiri tidak ikut merawatnya, karena kebetulan saya sedang sekolah di Amerika. Bahkan sampai beliau meninggal pun saya tidak bisa pulang. Namun melihat dari foto yang dikirimkan ke saya kelihatan sekali kalau (alm) Bapak berat badannya turun drastis, sehingga terlihat kurus sekali. Begitu juga mendengar cerita dari adik-adik, mereka bilang bahwa dokter yang merawatnya sudah menyarankan untuk diamputasi kakinya. Tapi adik saya menyarankan untuk tidak (diamputasi), tapi mencoba jalan lain dengan pengobatan herbal.

Disclaimer On

Inilah kata-kata yang sering dipakai buat oleh para Admin di milist trader, dan broker serta perusahaan sekuritas. Bagi mereka setelah melakukan berbagai analisa baik itu fundamental, tekhnikal dan lain-lainnya, akhirnya memberikan rekomendasi untuk beli dan jual. Namun itu hanya sekedar saran saja, tidak harus ditindaklanjuti, karena semua akhirnya tergantung pada diri kita sendiri. Tentunya tergantung budget dan bagaimana money management yang kita punya.

Bagi kita yang bergabung dalam groups, baik itu yang gratisan atau yang berbayar juga sama saja. Kita tidak boleh menelan mentah-mentah apa yang disarankan, karena pada akhirnya kita sendiri yang akan memperoleh untung maupun rugi. Seberapa besar kerugian maupun keuntungan yang dialami, sangat bergantung juga dengan seberapa besar dana yang dibelanjakannya.

Rekomendasi itu hanya sekedar pertimbangan yang boleh diambil, boleh juga tidak. Kalau mau diambil, risiko tetap ada pada kita. Itulah sebabnya kita sendiri harus hati-hati serta bijaksana. Alias kita perlu bertindak dengan penuh kesadaran, tanpa perlu mengkambing-hitamkan orang lain.Risiko ditanggung penumpang, kira-kira begitulah.

  

Minggu, 06 November 2016

[Review Novel] Embun di Atas Daun Mapple

Cover buku novel: Embun di Atas Daun Mapple, karangan Hadis Mevlana

Judul buku        :  Embun di Atas Daun Mapple
Penulis              :  Hadis Mevlana
Tahun terbit      :  September 2014
Penerbit            : Tinta Medina (Tiga Serangkai)
Jumlah halaman : 286 halaman
ISBN               : 978-602-9211-72-6

Membaca judul novel Embun di Atas Daun Mapple mengingatkan saya ketika masih tinggal di Binghamton, New York, Amerika. Kebetulan tetangga yang tinggal persis di sebelah kiri mempunyai pohon mapple yang besar dan rindang di depan rumahnya, sehingga boleh dikatakan hampir tiap hari saya melewatinya. Maklum sebagai seorang yang sedang menuntut ilmu, membuat saya hampir tiap hari harus keluar rumah dengan berbagai tujuan yang hendak dilakukannya. Jadi kehidupan seorang pelajar di negeri orang bisa saya bayangkan. Cuma saya memang belum pernah ke Kanada, karena faktor visa yang harus saya punyai. Padahal jarak antara kota tempat saya tinggal tidak begitu jauh dengan lokasi/setting dari novel ini.Saya penasaran apakah penulis juga study atau sudah pernah kesana, karena setting lokasinya di Kanada?

Serunya Ikut Senam Bersama Osteoporosis di Taman Kota 2 (Taman Tekno), Bumi Serpong Damai

Pintu Gerbang Taman Tekno BSD City

Lagi-lagi karena ketertarikan saya untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit Osteoporosis, maka saya pun mencoba ikut acara Senam Bersama yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan bekerjasama dengan PEROSI (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia) dan PERWATUSI (Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia), pada tanggal 30 Oktober 2016 yang lalu di Taman Kota 2 (Taman Tekno, Bumi Serpong Damai (BSD. Acara ini diselenggarakan masih dalam rangkaian memperingati Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh setiap tanggal 20 Oktober.

Kawasan ini sebenarnya sangat asing bagi saya, karena saya jarang atau bahkan tidak pernah mengikuti berbagai acara disini. Alasan utamanya adalah karena jauh, maka saya selalu absen dengan berbagai kegiatan yang ada di daerah ini. Tapi tidak untuk acara Senam bersama Osteoporosis. Saya merasa kegiatan ini merupakan suatu kebutuhan informasi yang harus saya miliki. Tentunya agar saya bisa  menjaga kepadatan tulang yang saya miliki. 

Jumat, 04 November 2016

Love Your Bones, Protect Your Future (Cintailah Tulangmu, Demi Masa Depanmu)

Dialog Interaktif tentang Osteoporosis alam rangka WOD 2016

Itulah tema dari Hari Osteoporosis Sedunia (World Osteoporosis Day) tahun 2016 yang jatuh pada setiap tanggal 20 Oktober. Tujuan diperingati hari osteoporosis adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang pencegahan, diagnosis dan pengobatan osteoporosis. Melalui peringatan tahun ini, diharapkan masyarakat turut serta menurunkan angka osteoporosis dengan membiasakan olahraga, menghindari gaya hidup tidak sehat dan diet untuk kesehatan tulang.

Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 oleh United Kingsom's National Osteoporosis Society yang kemudian dilanjutkan penyelenggaraannya oleh International Osteoporosis Foundation.