Minggu, 06 November 2016

Serunya Ikut Senam Bersama Osteoporosis di Taman Kota 2 (Taman Tekno), Bumi Serpong Damai

Pintu Gerbang Taman Tekno BSD City

Lagi-lagi karena ketertarikan saya untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit Osteoporosis, maka saya pun mencoba ikut acara Senam Bersama yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan bekerjasama dengan PEROSI (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia) dan PERWATUSI (Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia), pada tanggal 30 Oktober 2016 yang lalu di Taman Kota 2 (Taman Tekno, Bumi Serpong Damai (BSD. Acara ini diselenggarakan masih dalam rangkaian memperingati Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh setiap tanggal 20 Oktober.

Kawasan ini sebenarnya sangat asing bagi saya, karena saya jarang atau bahkan tidak pernah mengikuti berbagai acara disini. Alasan utamanya adalah karena jauh, maka saya selalu absen dengan berbagai kegiatan yang ada di daerah ini. Tapi tidak untuk acara Senam bersama Osteoporosis. Saya merasa kegiatan ini merupakan suatu kebutuhan informasi yang harus saya miliki. Tentunya agar saya bisa  menjaga kepadatan tulang yang saya miliki. 
Persiapan sebelum senam dimulai

Hal ini karena osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer atau silent disease). Penyakit ini boleh dibilang tidak memiliki gejala yang jelas sampai penderitanya   mengalami retak atau patah tulang ketika pasien mengalami jatuh ringan. Area tulang yang rawan mengalami pengeroposan adalah pergelangan tangan, tulang pinggul dan tulang punggung (tulang belakang), karena menanggung beban tubuh dan beban saat berjalan. 

Makanya tidak heran, banyak ahli mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan sekali saja. Tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan sejak dini, karena patah tulang yang dialami seseorang (saat ini), sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa lalu. Misalnya, kurang mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak mengkonsumsi gizi seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya. Pola makan dan  gaya hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya osteoporosis.


Panitia Senam bersama Osteoporosis di Taman Tekno, BSD (Doc:Tutyqueen)

Hadir pada acara Senam bersama ini antara lain adalah ibu Dr. Lily S. Sulistyowati, MM – Direktur P2PTM, Dr. Fidiansyah, SPKJ, MPH – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa, dan Drs Suharno, Mkes – Kepala Dinas Kesehatan Tangsel. Dan acara senam bersama ini dibuka dengan teriakan, “Cintai Tulangmu Demi Masa Depanmu.” yang diberikan oleh para pembicara.

Dr Fidiansyah dalam sambutannya mengatakan agar kita semua lebih aware terhadap osteoporosis. Tulang kita yang awalnya padat dan berisi dengan kandungan, lama kelamaan akan mengalami keropos atau rapuh. Inilah yang dinamakan osteoporosis. Menurut data penelitian tahun 2006, ada sekitar 23 persen wanita usia 50 tahun mengalami osteoporosis. Jumlah ini terus meningkat menjadi 53 persen ketika wanita mengalami usia 70 tahun. Lebih menyedihkan lagi resiko wanita terkena osteoporosis empat (4) kali lebih besar dibandingkan dengan pria. Oleh karena itu harus ada penanggulangan untuk mengurangi penderita osteoporosis. 

Saat peserta sedang mengikuti Senam bersama Osteoporosis (doc: Tutyqueen)

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya osteoporosis yaitu dengan banyak beraktivitas, konsumsi kalsium tinggi, asupan vitamin D, protein serta sering terkena paparan sinar matahari pagi sebelum pukul 9 pagi. Hal ini karena sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan tulang. Selain itu dengan menerapkan pola hidup sehat, mengendalikan berat badan dan rutin berolah raga. Ditambah lagi dengan mengurangi kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol dan soft drink. 
Namun yang perlu diingat dalam mencegah osteoporosi, gizi saja tanpa dibarengi oleh latihan fisik ternyata tidak cukup. Untuk itu ada senam osteoporosis untuk mencegah dan mengobati terjadinya pengeroposan tulang. Prinsip latihan fisik (senam) ini adalah untuk kesehatan tulang, yaitu latihan pembebanan, gerakan dinamin, serta latihan daya tahan (endurans) dalam bentuk aerobic low impact. 


Pada dasarnya semua jenis latihan (senam) ini dikemas dalam bentuk Senam Pencegahan Osteoporosis dan Senam Terapi Osteoporosis. Untuk senam bersama ini bertujuan untuk menguatkan tulang dan mengembalikan massa tulang, sebagai usaha pencegahan osteoporosis. Oleh karena itu, kita pun bisa melakukannya di rumah, cukup 3 kali saja dalam seminggu. Boleh juga dilakukan setiap hari selama tidak lebih dari 45 menit. Bagi penderita diabetes bisa  juga melakukan senam seperti ini, karena gerakan senam seperti ini baik untuk sensifitas insulin.
Sedangkan bentuk jenis senam yang kedua ini berbeda, karena diperuntukkan bagi kelompok yang berbeda pula dengan memperhatikan faktor manfaat dan keamanan bagi pesertanya. Selain manfaat kesehatan tulang, para peserta pasti akan merasa lebih segar dan bugar. Senam yang kedua ini dikhususkan bagi peserta usia dewasa dan lanjut usia baik pria maupun wanita.
Setelah senam selesai, panitia mengadakan kuis dengan cara memberikan berbagai pertanyaan kepada para peserta senam. Bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar diberikan hadiah. Sekitar pukul 8 pagi kegiatan senam bersama pun berakhir. Semoga kita semua menjadi lebih waspada akan osteoporosis ini dengan memperhatikan makanan yang bergizi dan baik untuk menjaga kesehatan tulang. Tentunya diimbangi dengan rutin berolah raga untuk menjaga kepadatan tulang yang kita punyai.
Foto bersama kami para blogger yang hadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar