Pintu Gerbang Taman Tekno BSD City
Lagi-lagi karena
ketertarikan saya untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit Osteoporosis,
maka saya pun mencoba ikut acara Senam Bersama yang diadakan oleh Kementrian
Kesehatan bekerjasama dengan PEROSI (Perhimpunan Osteoporosis
Indonesia) dan PERWATUSI (Persatuan Warga Tulang Sehat
Indonesia), pada tanggal 30 Oktober 2016 yang lalu di Taman Kota 2 (Taman
Tekno, Bumi Serpong Damai (BSD. Acara ini diselenggarakan masih dalam rangkaian
memperingati Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh setiap tanggal 20 Oktober.
Persiapan sebelum senam dimulai
Hal ini karena osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer atau silent disease). Penyakit ini boleh dibilang tidak memiliki gejala yang jelas sampai penderitanya mengalami retak atau patah tulang ketika pasien mengalami jatuh ringan. Area tulang yang rawan mengalami pengeroposan adalah pergelangan tangan, tulang pinggul dan tulang punggung (tulang belakang), karena menanggung beban tubuh dan beban saat berjalan.
Makanya tidak heran, banyak ahli mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan sekali saja. Tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan sejak dini, karena patah tulang yang dialami seseorang (saat ini), sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa lalu. Misalnya, kurang mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak mengkonsumsi gizi seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya. Pola makan dan gaya hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya osteoporosis.
Panitia Senam bersama Osteoporosis di Taman Tekno, BSD (Doc:Tutyqueen)
Dr Fidiansyah dalam
sambutannya mengatakan agar kita semua lebih aware terhadap osteoporosis.
Tulang kita yang awalnya padat dan berisi dengan kandungan, lama kelamaan akan
mengalami keropos atau rapuh. Inilah yang dinamakan osteoporosis. Menurut data
penelitian tahun 2006, ada sekitar 23 persen wanita usia 50 tahun mengalami
osteoporosis. Jumlah ini terus meningkat menjadi 53 persen ketika wanita
mengalami usia 70 tahun. Lebih menyedihkan lagi resiko wanita terkena osteoporosis
empat (4) kali lebih besar dibandingkan dengan pria. Oleh karena itu harus ada
penanggulangan untuk mengurangi penderita osteoporosis.
Saat peserta sedang mengikuti Senam bersama Osteoporosis (doc: Tutyqueen)
Ada beberapa tips yang
bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya osteoporosis yaitu dengan banyak
beraktivitas, konsumsi kalsium tinggi, asupan vitamin D, protein serta sering
terkena paparan sinar matahari pagi sebelum pukul 9 pagi. Hal ini karena sinar
matahari pagi sangat baik untuk kesehatan tulang. Selain itu dengan menerapkan
pola hidup sehat, mengendalikan berat badan dan rutin berolah raga. Ditambah
lagi dengan mengurangi kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol dan soft
drink.
Namun yang perlu
diingat dalam mencegah osteoporosi, gizi saja tanpa dibarengi oleh latihan
fisik ternyata tidak cukup. Untuk itu ada senam osteoporosis untuk mencegah dan
mengobati terjadinya pengeroposan tulang. Prinsip latihan fisik (senam) ini
adalah untuk kesehatan tulang, yaitu latihan pembebanan, gerakan dinamin, serta
latihan daya tahan (endurans) dalam bentuk aerobic low impact.
Pada dasarnya semua
jenis latihan (senam) ini dikemas dalam bentuk Senam Pencegahan
Osteoporosis dan Senam Terapi Osteoporosis. Untuk senam
bersama ini bertujuan untuk menguatkan tulang dan mengembalikan massa tulang,
sebagai usaha pencegahan osteoporosis. Oleh karena itu, kita pun bisa
melakukannya di rumah, cukup 3 kali saja dalam seminggu. Boleh juga dilakukan
setiap hari selama tidak lebih dari 45 menit. Bagi penderita diabetes bisa
juga melakukan senam seperti ini, karena gerakan senam seperti ini baik
untuk sensifitas insulin.
Sedangkan bentuk jenis
senam yang kedua ini berbeda, karena diperuntukkan bagi kelompok yang berbeda
pula dengan memperhatikan faktor manfaat dan keamanan bagi pesertanya. Selain
manfaat kesehatan tulang, para peserta pasti akan merasa lebih segar dan bugar.
Senam yang kedua ini dikhususkan bagi peserta usia dewasa dan lanjut usia baik
pria maupun wanita.
Setelah senam selesai,
panitia mengadakan kuis dengan cara memberikan berbagai pertanyaan kepada para
peserta senam. Bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar diberikan hadiah.
Sekitar pukul 8 pagi kegiatan senam bersama pun berakhir. Semoga kita semua
menjadi lebih waspada akan osteoporosis ini dengan memperhatikan makanan yang
bergizi dan baik untuk menjaga kesehatan tulang. Tentunya diimbangi dengan
rutin berolah raga untuk menjaga kepadatan tulang yang kita punyai.
Foto bersama kami para blogger yang hadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar