Simposium Nasional Diabetes Sedunia, JCC 19 November 2016
Judul diatas bukan datang dari saya, tapi saya
modifikasi dari buku saku yang saya terima di acara Simposium Nasional Hari
Diabetes Sedunia, yang diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 19 November 2016 yang lalu. Hari
Diabetes Sedunia sendiri diperingati setiap tanggal 14 November dan tema
peringatan hari Diabetes kali ini adalah Eyes
on Diabetes.
Terus terang saya suka dengan judulnya, mengingat
saya sendiri mempunyai keturunan dari orang tua, yaitu (alm) Bapak saya yang
terkena penyakit diabetes ini. Saya sendiri tidak ikut merawatnya, karena
kebetulan saya sedang sekolah di Amerika. Bahkan sampai beliau meninggal pun
saya tidak bisa pulang. Namun melihat dari foto yang dikirimkan ke saya
kelihatan sekali kalau (alm) Bapak berat badannya turun drastis, sehingga
terlihat kurus sekali. Begitu juga mendengar cerita dari adik-adik, mereka
bilang bahwa dokter yang merawatnya sudah menyarankan untuk diamputasi kakinya.
Tapi adik saya menyarankan untuk tidak (diamputasi), tapi mencoba jalan lain
dengan pengobatan herbal.
Itulah sebabnya saya mencoba menggunakan judul
diatas sebagai pengingat atau self reminder untuk bertindak cerdik terhadap
penyakit diabetes ini. Cerdik Diabetes yang saya maksudkan adalah bagaimana
kita bisa mengelola, agar penyakit diabetes Mellitus ini tidak
menyerang atau menimpa pada tubuh kita. Beruntung saya bisa mengikuti acara
ini, sehingga saya bisa menggali ilmu yang akan saya manfaatkan sekaligus
memraktekkan seoptimal mungkin. Saya juga tidak ragu untuk menyebarkan
informasi ini ke teman dan saudara-saudara yang lainnya.
Sebelum saya menuliskan panjang lebar tentang
bagaimana pengelolaan diabetes, ada baiknya kita mengetahui lebih dahulu apa
itu Diabetes atau yang sering
dikenal dengan Kencing Manis.
Menurut American Diabetes Association: Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus. Definition and Description of Diabetes Mellitus, Diabetes Care, 2010,
diabetes adalah suatu penyakit
dimana kadar gula darah berada diatas normal, sehingga gula dalam darah
seseorang tidak dapat digunakan oleh tubuh. Hal ini disebabkan karena insulin
yang diproduksi dalam tubuh terlalu sedikit atau tubuh tidak dapat merespon
kerja insulin.
Pemberian hadiah quiz di sela-sela acara Simposium
Gejala
dan Tanda-tanda
Ada delapan (8) gejala diabetes, dan gejala klasiknya
adalah banyak minum; banyak makan; banyak kencing; disertai penurunan berat
badan tanpa sebab yang jelas. Seringkali juga disertai dengan gejala penyerta
seperti: gatal-gatal, mengantuk, kesemutan, mata kabur, impotensi dan keputihan
bagi wanita.
Faktor Risiko Diabetes
Jika kita memiliki sedikitnya 2 kategori dari 8
faktor risiko diabetes, maka segera periksa ke dokter:
1. Riwayat Keluarga dengan Diabetes
Diabetes yang disebabkan oleh faktor keturunan. Jika
terdapat anggota keluarga yang mengalami diabetes, maka segeralah mengambil
langkah pencegahan
2. Obesitas
Jika berat badan kita berlebih , maka risiko untuk
terkena diabetes sebanyak 30%
3. Pola Makan yang Tidak Sehat
Obesitas dan diabetes dipengaruhi oleh pola makan
yang tidak sehat seperti konsumsi makanan tinggi gula dan kalori
4. Jarang Berolahraga & Bergerak
Diabetes semakin beresiko terjadi jika kita tidak
memiliki rutinitas olahraga dan jarang bergerak aktif dalam keseharian
5. Meningkatnya Usia
Bertambahnya usia meningkatkan risiko diabetes Anda.
Segera lakukan pemeriksaan dan terapkan gaya hidup sehat dalam keseharian.
6. Tekanan Darah Tinggi
Sebanyak 67% pasien diabetes memiliki riwayat
tekanan darah tinggi. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda memiliki
riwayat tekanan darah tinggi
7. Riwayat Diabetes Saat Kehamilan
Jika kita pernah mengalami diabetes gestasional yaitu
kondisi diabetes selama kehamilan, maka kita beresiko mengalami diabetes secara
permanen
Langkah-langkah
pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Periksakan kadar gula secara teratur dan konsultasikan ke dokter hasil yang diperoleh
2. Mengatur pola
makan (sehat) & mencoba menurunkan berat badan jika obesitas
Kita perlu memastikan porsi makan kebutuhan sebatas 1500 kalori per hari, yang terdiri atas karbohidrat kompleks, protein, lemak baik dan serat dengan jadwal makan teratur, 3 kali makan besar dan 3 kali makan ringan. Kalori yang berlebihan akan menimbulkan risiko terhadap kegemukan yang
menyebabkan diabetes
3. Jadi lebih
aktif & mulailah rutin berolah raga
Usahakan untuk memiliki rutinitas olah raga sedikitnya 3 - 4 kali dalam
sepekan. Tubuh yang jarang aktif bergerak meningkatkan risiko diabetes. Tidak perlu lama, cukup 30 - 60 menit. Kegiatan yang dipilih sebaiknya yang memompa kerja jantung (kardio): seperti berjalan, jogging, berenang dan bersepeda
Berikut risiko yang mungkin kita alami jika menyepelekan Diabetes dengan tidak mendiagnosis diantaranya: 1. Kebutaan, 2. Gagal Ginjal, 3. Penyakit Jantung, 4. Stroke, 5. Amputasi Kaki
Foto bersama teman-teman Blogger lainnya (doc: mbak Elisa Koraag)
Saya berharap tulisan ini bisa memberikan informasi
kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan secara dini agar mereka mampu bertahan hidup lebih lama. Hal ini
mengingat berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, ada
sekitar 12 juta orang diatas 15 tahun di Indonesia menderita diabetes dan 2-3
orang dengan diabetes tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes.
Ini tidak lain agar kita semua bisa menuju masa
muda sehat, hari tua nikmat dan terhindar dari Diabetes dan Obesitas. Tentunya dengan cara berperilaku CERDIK, yaitu Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori berimbang, Istirahat yang
cukup dan Kelola Stress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar