Senin, 11 Juni 2018

Gerakan #BijakBerplastik sebagai Komitmen Danone - AQUA dalam Mengatasi Sampah Plastik

Dialog dengan para Narasumber Gerakan #BijakBerplastik (Doc: Radar Sukabumi) 

Sebagai seorang pecinta lingkungan hidup, saya sangat miris melihat sampah yang berserakan dimana mana, terutama sampah yang berasal dari plastik. Hal ini karena sampah plastik sangat sulit untuk diurai dan butuh waktu lama kalau tidak dikelola dengan baik. Lucunya kebanyakan orang merasa tidak bersalah dengan main lempar botol plastik atau sampah sembarangan. 

Tidak terkecuali mereka para pengendara mobil, sopir angkot, mahasiswa dan anak-anak yang masih sekolah. Itu sebabnya kenapa lingkungan di sekitar kita tidak pernah bisa bersih, karena masih banyak orang yang menganggap tanah sebagai tempat sampah.
Saya tidak tahu apakah budaya membuang sampah pada tempatnya masih terasa asing atau memang mereka belum tahu bahwa lingkungan harus dijaga. Kalau kita mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya, niscaya kita tidak memerlukan begitu banyak petugas kebersihan untuk menyapu jalan setiap harinya. Karena masing-masing dari kita mempunyai peran dan tanggung jawab terhadap sampah yang kita bawa sendiri.

Foto Bersama para Mitra pendukung Gerakan #BijakBerplastik (documen pribadi)

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni 2018, Danone - AQUA meluncurkan gerakan #BijakBerplastik sebagai wujud komitmen untuk mengatasi masalah sampah plastik yang bertempat di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan. Senang sekali saya hadir pada acara peneguhan komitmen ini.

Gerakan ini juga merupakan bentuk dukungan Danone kapada upaya pemerintah untuk mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut sebesar 70 persen pada tahun 2025. Danone AQUA percaya upaya sudah sangatlah mendesak untuk memulai aksi dan program nyata yang lebih serius yaitu menumbuhkan budaya baru di Indonesia, yaitu daur ulang dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Untuk itu diperlukan kerja bersama mitra dan konsumen untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan semangat kolaborasi serta partisipasi aktif melalui sebuah gerakan baru #BijakBerplastik.  Bukankah makanan dan minuman yang sehat hanya bisa didapat dari planet yang sehat. Untuk itu kelestarian alam adalah tanggung jawab kita bersama dan salah satu wujud dari alam yang lestari adalah terlindunginya ekosistem laut yang lestari.

Plastik memang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, karena itu sulit sekali untuk dipisahkan dari kegiatan sehari-hari. Hal ini juga yang membuat ledakan penggunaan jumlah pastik tidak bisa dibendung lagi. Padahal limbah plastik dapat merusak lingkungan dan kehidupan di sekitarnya.

Novrizal Tahar dari KLH sedang memberikan presentasinya (doc: Kumparan.com)

Lebih-lebih komposisi sampah plastik di Indonesia semakin meningkat. Sejak tahun 2005 sampai 2016 terjadi peningkatan komposisi sampah plastik dari 11 persen menjadi 16 persen. Hal ini tidak lain karena adanya perubahan pola pikir masyarakat yang sangat tergantung pada plastik.  Jadi kondisi ini  benar-benar sudah memprihatinkan, demikian menurut Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sementara itu Presiden Direktur Danone Aqua, Corine Tap dalam memberikan sambutan pada acara peluncuran Gerakan #BijakBerplastik  mengingatkan dampak negatif penggunaan plastik,  apabila tidak didaur ulang. Plastik tersebut akan terbawa air ke sungai dan pada akhirnya menuju ke laut, sehingga menimbulkan tantangan yang cukup besar. Selain itu,  pembuatan plastik juga menggunakan sumber daya alam (minyak bumi), maka  akan menjadi sampah apabila tidak didaur-ulang.

Corine Tap sedang memberikan presentasi dalam peluncuran 
Gerakan #BijakBerplastik (doc: kumparan)

Oleh karena itu Danone - AQUA memiliki tanggung jawab dalam skala besar, yaitu dengan melibatkan jutaan konsumen telah menjadi pelopor dalam pengumpulan sampah plastik sejak 1993, untuk program daur ulang bekerja sama dengan Yayasan Dana Mitra Lingkungan. Sejak saat itu banyak program bersama mitra yang berhasil untuk mengumpulkan dan mengelola sampah plastik. 

Saat ini Danone AQUA telah menyediakan 2/3 air yang diproduksi melalui galon yang digunakan kembali. Lebih dari setengah botol PET yang digunakan telah dikumpulkan dan didaur ulang menjadi botol baru atau diolah dalam bentuk lain, seperti tekstil.

Satu hal yang menginspirasi kepeloporan komitmen adalah karena Danone telah mendapatkan sertifikat B-Corp, yaitu perusahaan yang mendapatkan penghargaan internasional serta diakui sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dengan melibatkan masyarakat. Dengan slogan One Planet One Health, Danone - AQUA meneruskan kemitraan dengan Yayasan Ellen MacArthur dan lebih banyak lagi pemangku kepentingan untuk menciptakan peta jalan global menuju ekonomi sekular.



Berikut adalah komitmen Danone - AQUA dalam hal #BijakBerplastik:

1. Danone - AQUA berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari volume yang digunakan dari lingkungan Indonesia pada tahun 2025

2. Danone - AQUA berkomitmen memimpin kampanye nasional untuk edukasi daur ulang dan menggerakkan program pengetahuan daur ulang di 20 kota besar di 2020

3.. Danone - AQUA berkomitmen membuat seluruh kemasan plastiknya dapat didaur ulang 100%, dan untuk meningkatkan proporsi plastik daur ulang di botol sebesar 50% pada 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar