Minggu, 01 Juli 2018

Kurikulum Cha-Ching sebagai Wujud Komitmen PT Prudential Indonesia dalam Program Literasi Keuangan pada Anak

Foto bersama selesai acara pembukaan Workshop Kurikulum Cha-Ching dengan 
para nara sumber dan Sahabat Cha-Ching (docpri)

Senang rasanya saya bisa hadir pada acara Workshop Kurikulum Cha-Ching bersama Sabahat Cha-ching yang digagas oleh PT Prudential Life Assurance (PT Prudential Indonesia). Acara ini diadakan pada tanggal 30 Juni 2018, di Taman Literasi Keuangan Prudential (Taman Mataran, Jakarta). 

Bagi saya ini pertama kalinya mendengar nama Kurikulum Cha-Ching selama hidup. Entah karena saya yang sedikit kurang informasi atau memang publikasi yang belum meluas. Padahal Kurikulum ini sudah dikenalkan sejak tahun 2012 dan memasukkan nilai-nilai pengelolaan uang dasar kedalam kurikulum Sekolah Dasar di Sidoarjo, Jawa Timur di tahun 2017 dan sudah diimplementasikan di 602 sekolah di Sidoarjo yang menjangkau lebih dari 29.000 siswa Sekolah Dasar dan sekitar 1.000 guru.
Beruntung PT Prudential Indonesia, akhirnya  memperkenalkan kurikulum “Cha-Ching” pada komunitas edukasi di Jabodetabek, untuk membantu menanamkan ketrampilan pengelolaan uang dasar, khususnya pada anak-anak berusia antara 7 hingga 12 tahun. Kegiatan ini diadakan sebagai salah satu bentuk dukungan Prudential Indonesia terhadap upaya peningkatan literasi keuangan sejak dini, sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.76/POJK.05/2016, melalui edukasi keuangan pada masyarakat Indonesia.


Para maskot Cha-Ching yang ikut hadir pada acara pembukaan 
Workshop Kurikulum Cha-Ching (docpri) 

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya Prudential Indonesia untuk memperkenalkan program edukasi keuangan untuk anak. Ada sekitar 5 Komunitas Edukasi yang hadir pada hari ini, yaitu Komunitas Belajar Sejahterakan Indonesia, Komunitas Jendela, BEBEK Berkarya, Komunitas Kampung Vietnam dan Komunitas Mari Mengajar.

Harapannya, beberapa Komunitas ini dapat menguatkan komitmen yang sama dengan Prudential Indonesia untuk memberikan pendidikan keuangan kepada anak dengan cara yang menyenangkan dan kedepannya Cha-Ching dapat menjadi sebuah bagian penting dalam kurikulum pendidikan formal serta non-formal bagi anak-anak.

President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch dalam memberikan sambutan pada pembukaan acara Workshop mengatakan  bahwa sebuah bisnis yang bertanggung jawab adalah bisnis yang berkomitmen untuk mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan dan mengurangi kesenjangan proteksi. 


President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch sedang memberikan sambutan 
pada Pembukaan Workshop Kurikulum Cha-Ching (docpri)

Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pemahaman dasar mengenai keuangan sejak usia dini, sehingga diharapkan anak-anak dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik saat dewasa nantinya. Hal ini karena misi  Prudence Foundation adalah untuk melindungi dan memberikan kontribusi abadi untuk masyarakat Asia melalui inisiatif berkelanjutan yang difokuskan pada tiga pilar, yaitu anak-anak, pendidikan dan penanggulangan bencana dan pemulihannya

Lebih lanjut Corporate Communications and Sharia Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo menjelaskan bahwa pada dasarnya inisiatif yang dijalankan oleh Prudential Indonesia untuk memberikan literasi keuangan pada anak membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak terkait untuk memperluas manfaatnya. 


Antusiasme peserta yang hadir pada acara pembukaan Workshop 
Kurikulum Cha-Ching di Taman Mataram, Jakarta (doc: Anisa DM)

Melalui kegiatan workshop inilah Kurikulum Cha-Ching bersama Sahabat Cha-Ching, Prudential Indonesia, ingin merangkul perwakilan komunitas edukasi di Jakarta dan sekitarnya untuk terus bekerja sama meningkatkan awareness dari masyarakat Indonesia.

Sedikit Mengenal Kurikulum Cha-Ching

Asal mula nama Cha-Ching menurut Trainer (Guru) di group kami workshop, yaitu mbak Esa dan mas Arief, nama Cha-Ching itu diambil dari bunyi mesin kasir yang konon kalau dibuka berbunyi Cha-Ching (che-ching). Entah kenapa mereka sampai menganalogikannya seperti itu. Sedangkan istilah lainnya diambil dari bunyi suara dari sisa uang kembalian yang berupa koin-koin yang bisa jadi begitu ramai, heheheh. Mungkin keadaan ini diharapkan akan mengingatkan kita untuk lebih bijak dalam berbelanja. 

Namun dibalik itu Cha-Ching Money-Smart Kids sebenarnya adalah pemenang penghargaan program edukasi pengelolaan keuangan yang komprehensif untuk anak-anak berusia 7-12 tahun. Program ini untuk membantu menanamkan ketrampilan dalam hal kecerdasan mengelola uang bagi anak-anak di seluruh Asia.

Hal ini mengingat kecerdasan keuangan adalah ketrampilan hidup yang penting, dan perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, yang diajarkan dengan cara yang terstruktur. Untuk itu Prudence Foundation bermitra dengan JA Asia Pacific untuk mengembangkan Kurikulum Cha-Ching dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi ekonomi lokal maupun global di masa depan.  


Suasana Workshop Kurikulum Cha-Ching Kelompok Tengah (docpri)


Mbak Esa sedang mengenalkan Kurikulum Cha-Ching kepada 
para Blogger (doc: Anisa DM)

Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan komponen penting bagi kurikulum sekolah sehingga mampu mendukung sekolah dan guru dengan menanamkan, empat konsep pengelolaan keuangan utama yaitu: mendapatkan (earn), menabung (save), belanja (spend), dan menyumbang (donate) dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Program ini dikembangkan oleh Prudence Foundation yang menjadi bagian investasi masyarakat persembahan Prudential Asia. Didirikan pada tahun 2011, Prudence Foundation membawa kegiatan komunitas regional Prudential di Asia ke area terbaru dari langkah strategis serta fokus untuk memaksimalkan dampak positif di komunitas.

Ternyata Kurikulum Cha-Ching ini sejalan dengan sebuah study dari University of Cambridge yang mengungkapan bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial mulai usia 7 tahun.


Para maskot brand Cha-Ching berfoto bersama dengan para 
pemangku PT Prudential Indonesia (docpri)

Gambaran mengenai Program/Kurikulum Cha-Ching

Kurikulum Cha-Ching mencakup kurikulum ekonomi bagi para siswa-siswi kelas 2 - 6 Sekolah Dasar. Program tersebut menekankan materi ilmu ekonomi dan sosial dengan memperkuat fokus dalam bidang ketrampilan pengelolaan keuangan, matematika, perencanaan dan analisa. 

Program ini dirancang untuk menanamkan konsep praktis mengenai cara mengelola uang dengan menggunakan pemikiran yang berbeda dan kritis dalam membuat keputusan serta meningkatkan ketrampilan dalam mengelola keuangan mereka.

Program ini telah dikembangkan bersama Cartoon Network dan disiarkan setiap hari di saluran TV Cartoon Network dengan konsultasi dari specialis pendidikan anak-anak, Dr. Alice Wilder.

Dengan diluncurkannya program Cha-Ching, diharapkan akan memberikan komponen penting terhadap kurikulum sekolah, khususnya untuk membantu para guru dan relawan dalam mengajarkan pelajaran-pelajaran Cha-ching


Ilustrasi perilaku Cerdas dalam pengelolaan uang adalah menyisihkan 
dana untuk ditabung bukan menyisakan (docpri)

Salah satu perilaku cerdas dalam menabung adalah minimal 10% dari 
pendapatan yang diterima (docpri) 

Akhirnya sebuah riset Financial Literacy in Children yang dilaksanakan di seluruh Asia menunjukkan bahwa hanya 13% dari orang tua yang percaya bahwa anak-anak mereka memiliki ketrampilan mengelola uang dengan baik. Meskipun hampir semua orang tua (90%) berpikir bahwa ketrampilan ini penting untuk diajarkan kepada anak-anak mereka. Riset menunjukkan bahwa dengan mengintegrasikan program ini, pendekatan 360 derajat terhadap muatan pendidikan, maka akan memberdayakan proses pembelajaran. 

Untuk informasi lebih lanjut silakan merujuk ke website: www.Cha-Ching.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar