Kamis, 03 September 2015

Kenapa Kita Sulit Menjadi Kaya?

Banyak orang ingin menjadi kaya, tapi kenapa hanya segelintir orang yang bisa mewujudkannya?.Justru kebanyakan dari kita malah baru mempunyai keinginan menjadi kaya. Sementara actions nya masih nanti atau mbuh kapan. Yang penting keinginan itu ada.

Mempunyai keinginan itu tidak dilarang dan bahkan tidak ada yang melarang. Tapi kalau hanya sebatas keinginan saja, sampai kapan pun tidak akan bisa untuk terwujud. Keinginan itu harus diimbangi dengan aksi agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Kalau pun meleset sedikit tidak menjadi masalah, daripada tidak ada usaha sama sekali.

Itu sebabnya jarang atau tidak banyak diantara kita yang menjadi kaya, karena disamping kita perlu aksi tapi  juga harus disiplin dengan dirinya sendiri.

Berikut adalah beberapa Aksi dan disiplin yang harus dimiliki agar kita menjadi kaya:

1. Berusaha untuk belanja atau mengeluarkan uang tidak melebihi dana atau gaji yang ada atau diterima. Alias tidak boleh lebih besar pasak daripada tiang. Kegiatan ini harus kita lakukan setiap bulannya, agar keuangan kita tidak berdarah-darah, sampai kita dibuat menangis setiap melihat buku tabungan. Tanpa kita disiplin terhadap diri sendiri tentu akan sulit. Apalagi kebanyakan dari kita mempunyai sifat yang konsumtif dan suka belanja membuat kita lupa apa yang menjadi tujuan semula. Akhirnya kita begitu mudah untuk mengeluarkan uang dari saku atau dompet kita.

2. Berusaha Menyisihkan uang di awal ketika baru gajian untuk berinvestasi. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar uang yang kita peroleh bisa beranak pinak. Tanpa ada dana yang bisa dipakai untuk investasi, kita akan mengalami kesulitan untuk bisa mengejar keinginan di masa depan yang terus meningkat. Belum lagi dengan adanya inflasi yang terus membuntutinya. Kita tentu akan kesulitan untuk mengejar kebutuhan dan tuntutan masa depan, dimana income kita tidak bisa bergerak secepat keinginan kita. Dengan demikian gaji akan terus tergerus untuk  memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.

Katakanlah biaya untuk membeli rumah dan segala isinya, biaya untuk pendidikan anak, dana pensiun yang diperlukan disaat kita sudah tidak bisa bekerja lagi. Sementara dana dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pemenuhan kebutuhan lainnya, termasuk untuk menjaga agar kita tetap sehat.

Semua itu perlu kita lakukan agar kita tidak menjadi beban bagi orang lain, biar pun itu dengan anak kita sendiri. Lebih baik kita mempunyai dana yang bisa kita pakai untuk melakukan banyak hal. Dengan melakukan investasi yang imbal hasilnya melebihi tingkat bunga, insha Allah semua akan aman-aman saja. Asalkan kita tetap menerapkan aturan yang ketat "tidak belanja melebihi dana yang ada."

Sayangnya kebanyakan dari kita masih sangat sulit untuk berinvestasi. Ada banyak alasan yang dipakai sebagai kambing hitam. Bisa karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, boro-boro masih ada uang sisa untuk investasi. Belum lagi alasan karena habis dipakai untuk bayar cicilan ini dan itu dan juga bayar uang sekolah anak, mana ada uang yang tersisa.

3. Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah Jangan lupa untuk Berasuransi, agar kita tidak menjadi BANGKRUT. Saya sengaja menggunakan huruf besar, karena ingin menekankan betapa pentingnya kita berasuransi. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk yang ditinggal.Asuransi yang saya maksud disini adalah asuransi jiwa.

Kenapa?, Hal ini dilakukan agar disaat kita meninggal baik itu karena akit, atau kecelakaan,kesedihan bagi mereka yang ditinggal tidak berlarut-larut. Memang asuransi tidak menggantikan orang yang meninggal, tapi paling tidak mereka bisa tetap bisa hidup dengan uang SANTUNAN yang diterima, seberapa pun besarnya.

Bayangkan kalau sudah ditinggal oleh salah satu dari orang tua kita, terus masih harus mengeluarkan semua biaya-biaya untuk pengobatan maupun hutang-hutang yang lainnya. Apa tidak menambah kesedihan bagi mereka yang ditinggal? Mungkin mereka sudah mengikhlaskan kepergiannya, karena melihat penderitaan yang dialaminya, tapi janganlah beban itu terus menimbunnya setelah dia pergi meninggalkan kita.

Disini asuransi memang ada banyak jenisnya tergantung kebutuhan.Misalnya asuransi kesehatan, asuransi mobil, asuransi rumah (kita pinjam uang ke bank dan bank tidak ingin kita lari dari tanggungjawabnya); asuransi kebakaran dan asuransi bencana,baik itu karena banjir atau bencana alam. Sayangnya banyak orang yang lupa bahwa jiwanya justru sering terlupakan, menganggap bahwa masalah jiwa bukan urusan kita. Serahkan saja semua pada Tuhan apapun yang terjadi.

Betul memang, tapi menyerahkan diri sebelum kita berusaha secara maksimal, apa tidak konyol. Haruskah kita menunggu babak belur dan bangkrut baru menyerahkan diri? Harusnya kita menyerahkan diri setelah kita berusaha sekuat tenaga, baru kita serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Jadi apapun yang terjadi kemudian, memang sudah diluar kemampuan kita.

Itulah sekedar catatan ringkas saya agar orang bisa menjadi kaya. Sekali lagi kedisiplinan sangat diperlukan agar kita bisa mencapai puncak yang diinginkan. Memang tidak mudah untuk dilaksankan, tapi saya yakin hal itu suatu hal yang BISA dam WAJAR dilakukan oleh siapa saja yang mau berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar