Kamis, 24 September 2015

Naluriku sebagai Blogger sudah Hilang?

Lama aku tidak menulis di blog membuatku sedikit kebal atau bebal dengan lingkungan di sekitarnya. Dulu aku sebentar-sebentar jepret sana jepret sini untuk mendapatkan gambar yang terbaik dari suatu keadaan. Sayangnya setelah aku tidak aktif menulis, kebiasaan itu mulai terkikis. Aku benar-benar sudah melupakan kebiasaanku dan tidak peka lagi dengan apa yang ada atau terjadi di sekelilingnya. Paling tidak foto-foto itu bisa aku kumpulkan dulu dan nantinya bisa aku pakai sebagai bahan dan bekal untuk menuliskannya. Biapun waktunya mbuh kapan aku bisa menuliskannya.

Itulah salah satu sisi jeleknya sifatku yang sudah berubah. Naluri sebagai seorang fotographer dan blogger itu benar-benar tidak ada sekarang ini pada diriku. Aku begitu masa bodoh dengan kondisi yang ada di lingkungan dan sekitarku, karena tujuan utamaku saat ini adalah untuk memberikan edukasi   kepada masyarakat. Tentunya dengan kesibukanku yang baru, aku berharap bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Jadi aku memang harus membuat prioritas apa yang harus aku lakukan, untuk fokus  dengan impian dan cita-cita yang hendak aku raih. Itulah kemauan kerasku saat ini.

Tapi kenapa aku sekarang jadi pingin sekali menulis. Apakah penyebab yang membuatku mendadak ingin sekali menulis lagi? Adakah ini karena ada rasa sayang dengan hobi atau bakat yang terpendam dalam diriku ini atau karena aku merasa suntuk atau bingung dalam mencari nasabah, sehingga aku mempunyai banyak waktu untuk menulis? ataukah sekedar pelampiasan dari kebosenan dan semangatku  yang mulai kendur untuk menjadi agen asuransi.

Entahlah aku sendiri juga bingung dengan ketrampilan personal dalam menjual yang belum meningkat hingga saat ini. Padahal aku butuh uang banget dan aku berasa sudah mencoba ketemu banyak orang, dengan kontak sana kontak sini. Memang sebagian besar yang aku temui masih menggunakan media online atau dengan media telekomunikasi, yang berupa telpon. Belum dengan ketemu langsung di lapangan dengan masyarakat. Semua yang aku temui mengatakan mengatakan tidak.

Kejadian ini yang membuatku sedikit down atau patah semangat. Tentunya dengan pertanyaan dalam hati, cara apa lagi yang harus kulakukan untuk bisa menarik dan menggaet banyak calon nasabah untuk mau mengatakan iya terhadap tawaranku. Jeleknya, aku malah jadi tidak bersemangat dengan berbagai penolakan ini, yang berarti aku seperti maju kena dan mundur kena, alias tidak berhasil dalam dua-duanya.

Ups! aku harus segera merobahnya dan semoga tulisan ini sekedar curhat karena aku sedang tida bersemangat dalam menemui klien. Semoga bisa mengingakanku nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar