Sabtu, 26 September 2015

Tantangan Terberatku Mengenyahkan "I Hate Selling"

Menekuni dunia asuransi, menuntutku proaktif dan berani bertemu untuk membuka mulut ke banyak orang, dan bahkan siapa saja tida pandang bulu. Sayangnya jiwa yang supel dan mudah bergaul tidak aku miliki. boleh dikatakan atau malah dikenal orang yang sangat pendiam dan kurang bergaul. Kecuali hanya pada orang-orang tertentu yang sudah dikenalnya atau yang cocok.

Jadi jangan berharap aku akan memulai pembicaraan untuk ngomong duluan kepada orang yang belum dikenalnya atau orang asing. It's just never done it. Itu memang bukan typeku. Padahal sekarang ini sebagai agen asuransi, aku dituntut untuk berani buka mulut dan menyapa orang. Tidak hanya itu, tapi menawarkan produknya dengan cara mengedukasi masyarakat agar membelinya. Kalau aku masih belum berhasil, berarti aku harus terus belajar dan belajar lagi sampai aku bisa menjual produk-produknya sebanyak mungkin. Karena disinilah aku baru bisa memperoleh penghasilan.

Sebaliknya kalau aku belum berhasil, berarti aku belum akan menerima gajian. Keberhasilan menjual sebanding dengan upah atau gaji yang baka aku terima nantinya. Jadi jangan berharap aku bisa memperoleh penghasilan atau gaji kalau aku belum berhasil. Suka atau tidak suka harus aku jalani, selama aku masih mau mempunyai status sebagai agen asuransi.

Inilah tantangan terberatku saat ini, yaitu meniadakan dan menggantikan I Hate Selling yang ada pada diriku berubah jadi I Love Selling atau I Enjoy Selling. Kapan  itu aku bisa? Tentu aku maunya secepatnya, karena hal itu sangat penting dan berhubungan dengan besar tipisnya uang yang akan kuterima nantinya. Namun dalam prakteknya aku sendiri tidak tahu dan aku tidak mau tahu kapan hal itu terjadi. Yang penting aku mencobanya lebih dahulu, perkara hasil itu urusan nanti.

Semoga saja apa yang aku inginkan bisa menjadi nyata.  Aku tidak mengingkari kalau aku suka bisnis atau menjalankan bisnis sekarang ini. Tapi yang aku lakukan memang dengan cara membuka toko atau pasang lapak, sehingga aku tidak secara langsung atau secara aktif mendatangi pelanggan dan menjelaskannya lebih dahulu ke para calon pelanggan. Aku tidak ada masalah kalau harus menjelaskan ke para pelanggan, tapi bukan aku yang mendekati pelanggan pada awalnya. Ini yang membuatku sedikit atau harus berjuang lebih untuk bisa melakukannya.

Ya Tuhan, berikanlah aku kemudahan dalam berhubungan dengan para calon nasabah agar mereka tahu apa yang aku jelaskan dan mereka mengerti. Bukan hanya itu, tapi mereka juga membelinya dengan senang hati apa yang aku tawarkan. Karena aku sendiri juga berusaha menjuanya dengan hati dan senang hati. Jadi sama-sama beruntung dan diuntungkan. Win win solution itu tujuan akhirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar