Minggu, 25 Oktober 2015

It's a Must untuk Mengelola Keuangan dengan Bijak demi Masa Depan yang Lebih Baik

Ilustrasi tentang Goal yang harus diikuti oleh suatu Perencanaan (doc: SLI)

Tidak ada pilihan lain kalau kita ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa depan adalah dengan mengelola keuangan secara bijak. Tanpa pengelolaan keuangan secara bijak, kita akan sulit mencapainya secara maksimal. Bisa dicapai memang, akan tetapi hasilnya akan lain apabila kita mau melakukan perencanaan atau pengelolaan secara baik.

Hal ini karena pengelolaan keuangan yang bijak, tidak bisa dilepaskan dengan pengendalian keinginan yang bermacam-macam untuk kemudian dialihkan ke suatu tindakan penghematan dan pengekangan nafsu sementara untuk tujuan yang lebih besar di masa depan.

Ilustrasi perilaku karena tergiur diskon besar-besaran (doc: SLI)

Dengan melakukan pengelolaan keuangan yang bijak, kita tidak akan dengan mudah tergiur oleh diskon besar-besaran, karena semua sudah diperhitungkan budget/dananya dari awal untuk masing-masing pos yang sudah ditentukan. Itulah sebabnya bagi yang mempunyai perilaku besar pasak daripada tiang, maka sampai kapan pun akan sulit dan bahkan tidak akan pernah mencapai financial freedom di hari tuanya. Justru perilaku demikian yang membuat mereka miskin secara financial, karena tidak bisa menyisihkan uang untuk ditabung, diinvestasikan atau bahkan untuk membeli asuransi yang dibutuhkan sekali pun. 

Disisi lain dompetnya mungkin tebal dan gemuk, karena banyak kartu kredit, kartu debit, kartu membership untuk berbagai toko dan juga kumpulan tagihan dari belanjaannya. Tapi semua itu tidak ada artinya kalau ternyata tabungan kita mempunyai saldo minimum, yang bisa membuat kita menangis dan bertanya. Untuk apa dan kemana saja uang yang sudah dibelanjakan? 

Ilustrasi berikut menggambarkan bagaimana susahnya mencari jalan keluar kalau kita menghadapi masalah dalam hal keuangan.


Ilustrasi jikaKeuangan Macet (doc: SLI)

Inilah resiko yang akan kita peroleh kalau hanya menuruti lapar mata dan lapar perut. Tidak peduli berapa gaji yang diperoleh setiap bulannya serta profesi apa yang dipunyainya. Selama kita tidak bisa mengelola keuangan secara bijak, maka gaji itu akan habis sebelum waktunya. Makanya pengetahuan akan melek secara financial (financial literacy) sangat penting dimiliki oleh  setiap orang (siapa saja), agar apa yang diinginkan di masa depan dan hari tuanya bisa tercapai. Dengan demikian kebahagian keluarga pun bisa juga terwujud, karena urusan financial tidak menjadi masalahyang utama baginya.

IlustrasiKenapaGaji Habis di tengah bulan (doc: SLI)

Dengan kita melek secara financial, otomatis kita akan bijak dalam membelanjakan uangnya, tanpa merasa dipaksa oleh seseorang. Tapi semua itu dijalaninya dengan penuh kesadaran, DISIPLIN dan KOMITMEN. Hal ini karena penghematan dan pengendalian keinginan yang dilakukan saat ini akan mempunyai dampak yang sangat besar di hari tuanya. 

Tidak mudah memang, tapi hal itu harus dilakukan untuk kebahagiaannya di masa depan. Katakanlah  kita memang harus menyisihkan  sebagian uangnya untuk diinvestasikan, agar apa yang sudah diperolehnya bisa berkembang dan beranakpinak melebihi tingkat inflasi yang berlaku. Sedangkan sebagian lainnya perlu untuk ditabung atau didepositokan untuk keperluan dana cadangan atau berjaga-jaga. Menurut Safir Senduk, dana darurat itu besarnya kira-kira 3 bulan pengeluaran keluarga.

Kenapa dana/uangnya perlu kita investasikan? Hal ini untuk mengimbangi kenaikan laju inflasi yang mencapai 7 % setahun. Kalau uang semuanya ditabung atau didepositokan, maka uang (kita) tidak akan berkembang secara maksimal dan tidak cukup untuk mengimbangi laju inflasi. Justru uang (kita) akan tergerus oleh inflasi dan kepotong oleh biaya pajak. Akhirnya secara riil nilai uang kita malah berkurang.

Ilustrasi Dana Darurat (doc:SLI)

Sedangkan sebagain besar uang yang lainnya perlu diinvestasikan. Itulah sebabnya kita perlu menggunakan instrumen yang tepat dalam berinvestasi, agar uang yang kita peroleh bisa berkembang dan bekerja buat kita. Yang termasuk dalam instrumen investasi ini bisa dalam bentuk properti, emas batangan (logam mulia), saham, reksadana dan unit link. Satu hal yang perlu diingat dalam berinvestasi adalah jangan sampai tergiur oleh iming-iming yang akan memberikan imbal hasil yang luar biasa.Karena dikhawatirkan bahwa investasi itu bodong atau abal-abal, yang berakibat kita tidak hanya untung yang berlimpah, melainkan buntung, alias merugi.

Ilustrasi Investasi Abal-abal(Bodong),doc: SLI

Dalam berinvestasi pun kita harus menentukan tujuan yang akan diraihnya, untuk jangka pendek(1-3 th), menengah (3 - 5th) maupun untuk jangka panjang (> 5th). Setelah itu baru menentukan langkah-langkah untuk mencapainya. Tanpa ada tujuan yang jelas dalam berinvestasi, hasil yang akan diperoleh tidak akan maksimal, karena tanpa ada pengawasan dan evaluasi.

 Ilustrasi Tujuan Investasi (doc: SLI)

Hal lain yang perlu dipikirkan dalam mengelola keuangan secara bijak adalah asuransi, baik itu berupa asuransi pendidikan untuk anak-anak, asuransi jiwa bagi orang tua yang sudah mempunyai tanggungan, dan asuransi kesehatan yang didalamnya juga termasuk untuk kondisi kritis. Hal ini sangat penting sebagai strategi untuk mewujudkan impiannya di masa depan, karena akan melindungi kita sekeluarga apabila resiko datang. 

Ilustrasi Pentingnya Asuransi (doc: SLI)

Ilustrasi Asuransi Menerut Safir Senduk (doc: SLI)

Kalau kita tidak mempunyai proteksi (asuransi), maka kita akan dipaksa untuk membayar biaya yang jauh lebih besar apabila terjadi resiko sakit, sakit kritis, kecelakaan yang berakibat cacat tetap total maupun meninggal dunia. Itulah sebabnya "lebih baik terlindung sebelum terjadi dan tanpa persiapan yang pasti. Makanya asuransi bisa diumpakan sebagai payung yang harus kita siapkan sebelum hujan dan badai datang menimpa kita. Tidak heran ada ungkapan bijak yang menyebutkan tentang pentingnya asuransi seperti: TIDAK AKAN BANGKRUT ORANG YANG BERASURANSI. SEBALIKNYA  KITA BISA BANGKRUT TANPA ASURANSI.

Ilustrasi Instrumen Investasi untuk Dana Pendidikan Anak (doc: SLI)

Alhamdulillah, saya sendiri sudah mempraktekan pengelolaan keuangan secara bijak yang diterapkan dalam keluarga. Saya selalu berusaha menyisihkan uang setiap bulan untuk berinvestasi dan berasuransi supaya hidup kami mapan nantinya. Kebetulan saya suka berinvestasi dalam bentuk saham yang saya kelola sendiri dengan cara online. Beruntung dengan kemajuan teknologi, sekarang menjadi lebih mudah bagi perseorang an untuk berinvestasi di pasar modal. Tentunya saya belajar lebih dahulu secara mendalam tentang dunia pasar modal, sehingga saya bisa memilih mana saham-saham yang bagus fundamentalnya. Makanya saya berani untuk melakukannya sendiri.

Ilustrasi pentingnya berinvestasi (doc: SLI)

Kami juga mempunyai asuransi kesehatan yang didalamnya termasuk untuk perlindungan kondisi kritis. Saya juga punya asuransi pendidikan buat anak saya, dan asuransi jiwa buat saya sendiri. Masing-masing dari asuransi yang kami miliki adalah asuransi unit link. Jadi kalau suatu saat diantara kami terkena resiko cacat tetap total, kondisi kritis atau pun meninggal, maka kami akan memperoleh uang santunan. Hal ini penting agar mereka yang ditinggal bisa tersenyum dan bisa tetap melanjutkan kehidupannya. Walaupun kesedihan karena ditinggal mungkin tidak bisa digantikan. Itulah wujud dari surat cinta kami yang tulus.

Itulah sedikit ulasan singkat kenapa saya merasa bahwa pengelolaam keuangan secara bijak adalah suatu keharusan (it's a must) untuk masa depan yang lebih baik, agar apa saja yang menjadi impiannya bisa terwujud. Tidak sekedar angan-angan saja, karena tidak ada road map dan rencana yang jelas kemana kita akan menuju.

Sekedar berbagi dan  semoga bermanfaat.

3 komentar:

  1. ini artikel buat lomba kah?
    di mana klik linknya, bunda?

    BalasHapus
  2. Iya, mbak Rosanna.

    Coba link ini bisa nggak? http://nunung-suryani.blogspot.co.id/2015/10/its-must-untuk-mengelola-keuangan.html#more. Saya copy dari tulisan di atas. Kalau ada kesulitan, bisa saya kirimkan link nya lewat email. Ini email saya: nunung_suryani@yahoo.com Tks

    BalasHapus
  3. atau mbak Rosanna mau ikutan lombanya? Kalau itu sudah tutup, DL nya tanggal 25 Oktober yang lalu. Saya dapat kiriman email dari panitianya. Tks

    BalasHapus