Rabu, 14 Desember 2016

Ingin Mewujudkan Mimpimu Menjadi Miliarder Muda? Yuk Gabung ke ISTC

Ilustrasi Wujudkan Mimpimu Menjadi Miliarder Muda (doc: indosatooredoo.com)

Dalam rangka mengajak Generasi Muda untuk berinvestasi di Pasar Modal, Indosat Ooredoo kembali menggelar ajang pelatihan dan literasi dengan cara bermain saham yang dikenal dengan Indosat Stock Trading Contest (ISTC). Ajang ini merupakan perwujudan dari program Company Social Responsibility (CSR) dimana edukasi menjadi salah satu pilarnya.

Untuk menunjang program tersebut Indosat Ooredoo mengundang para Blogger untuk mengenal lebih dekat apa itu ajang ISTC yang diadakan di Auditorium Lt 4, Kantor Indosat Pusat pada tanggal 13 Desember 2016. Program CSR ini merupakan kerjasama antara Bursa Efek Indonesia (BEI), Indosaat Ooredoo dan Trimegah Sekuritas. Bersyukur saya bisa hadir pada acara ini sebagai salah satu peserta. Senang rasanya saya bersama teman-teman bisa melihat langsung transaksi saham real time, walaupun dengan cara bermain dalam belajar. Untuk dananya, digunakan dana virtual yang berjumlah 50 juta untuk masing-masing peserta.  
Program ini kembali dilaunching, karena melihat kesuksesan dalam ISTC ke-1 yang berhasil menjaring sebanyak 8.819 calon investor muda. Saya jadi ingat dulu termasuk salah satu dari calon investors yang ikut mendaftar. Namun karena saya masih baru dalam dunia pasar modal, maka pemilihan saham pun asal-asalan. Saya coba beli, lha kok nilainya turun terus. Padahal pilihan saham sudah masuk dalam kategori blue chips atau big caps yang dikenal bagus-bagus. Saya coba jual dan ganti dengan saham yang lainnya. Kemudian saya tunggu, eh nilainya nggak naik malah turun terus. Akhirnya saya biarkan saja, hanya kadang-kadang ngintip berapa jumlah total kekayaan yang saya miliki.

Itulah kesan saya mengikuti ISTC ke-1. Untuk ajang kontes yang ke 2 ini, saya pun mencobanya lagi. Pokoknya yang namanya latihan atau belajar saham, saya tidak pernah menyerah. Bagi saya ini kesempatan yang sangat baik, karena tidak banyak company atau perusahaan yang menawarkan latihan secara virtual untuk jangka waktu yang lama. Paling-paling saat kita training saja diberi kesempatan untuk belajar, habis training selesai kita harus praktek langsung dengan uang beneran. Maksud saya bukan secara virtual lagi, yang pasti harus merogoh saku, karena untuk bisa belajar dan praktek langsung mau tidak mau harus membuka rekening dana nasabah ( RDN).

Tapi dengan ISTC ini saya bisa mengasah ketajaman dalam melihat dan menganalisa saham-saham serta menerapkannya langsung dalam trading atau transaksi jual beli. Lucunya, emosi saya pun ikut bermain, terutama kalau saham-saham pilihan yang saya beli memberikan capital gain yang bagus. Padahal dana yang digunakan sekedar virtual. Jadi benar-benar terasa nyata. Sebaliknya saya sama sekali tidak sedih kalau ternyata nilai saham saya merosot, akhirnya membuat dana yang saya miliki turun.

Ups! saya terus berfikir ada apa ini dan kalau dirasa tidak memungkinkan untuk dilanjut, langsung saya jual untuk mengindari kerugian yang lebih banyak. Saya tinggal ganti dengan saham lainnya yang sedang naik daun atau sedang ngetrend. Mau tidak mau saya ikutan follow the trend. Maklumlah saya khan pemain kecil, jadi tidak mungkin saya harus melawan arus.

Kenapa saya suka dengan ISTC? Karena saya bisa belajar sambil bermain, tanpa ada rasa bersalah kalau rugi (besar). Sementara kalau untung saya pun ikut senang sambil senyum-seyum sendiri. Aha! ternyata saya sekarang sudah sedikit tahu dunia pasar modal. Oohhh ternyata begini caranya mengelola dana atau kekayaan agar bisa berlipat atau digandakan.Menariknya lagi harga-harga saham yang ada dalam aplikasi ISTC real time. Jadi harga untuk semua jenis emiten yaa persis sama dengan apa yang ada di ISTC. Termasuk jam operasi berlakunya transaksi, baik sesi I maupun sesi II. Sungguh tidak rugi kalau kita mau belajar secara virtual ini.

Kenapa perlu berinvestasi di pasar modal?


Saat launching ajang ISTC bulan Agustus lalu (doc:infoteknoonline.blogspot.com

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 430 ribu sampai akhir tahun 2015 dan pada bulan Juli 2016 menjadi 490 ribu. Kini jumlahnya sudah mencapai 529.257 orang. Namun jumlah tersebut masih jauh dari yang diharapkan, mengingat jumlah penduduk di Indonesia mencapai 250 juta jiwa. Berarti jumlah investor yang ada di Indonesia baru mencapai 1% dari jumlah penduduk. Dari jumlah investor tersebut yang benar-benar aktif bertransaksi di pasar modal kurang lebih 34%.

Tentunya jika hal ini dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, Indonesia terbilang masih jauh tertinggal. Di Malaysia investor nya telah mencapai angka 4 juta atau 13% dari populasi jumlah penduduk yang ada, yaitu 30,8 juta. Begitu juga jumlah emiten (perusahaan) yang tercatat di BEI baru berjumlah 525, sedang di Malaysia berjumlah sudah lebih dari 900 emiten dan lebih dari 10000 emiten untuk Singapura.

Berawal dari kondisi tersebut. Indosat Ooredoo dalam program CSR di bidang pendidikan dan inovasi ingin melahirkan calon-calon investor yang siap membantu menggerakkan perekonomian Indonesia dengan cara berinvestasi di Pasar Modal. Hal ini karena pasar modal merupakan salah satu roda penggerak penting ekonomi Indonesia, demikian kata Alexander Rusli pada saat pembukaan ISTC ke-2.

Ajang ISTC ini dimaksudkan untuk meningkatkan literasi keuangan, khususnya investasi pasar modal bagi generasi muda Indonesia. Program ISTC sekaligus juga dalam rangka mendukung Kampanye Nasional Yuk Menabung Saham (YNS) yang tengah digiatkan oleh BEI serta untuk menjawab pesatnya tantangan perekonomian Indonesia. Program ini sebenarnya sudah berlangsung dari 11 Agustus dan berakhir yanggal 31 Oktober 2916 yang lalu. Namun ada kabar gembira bahwa ajang ISTC ke 2 ini diperpanjang sampai dengan 31 Januari 2017. Sedangkan untuk saham-saham yang diperdagangkan adalah saham-saham yang terdaftar dalam indeks Kompas 100.

Terus terang saya sendiri merasakan manfaat  yang sangat besar dari ISTC ini, karena saya bisa memilih saham sesukanya tanpa ada rasa takut kalau saya kehabisan uang/rugi sedikit pun. Sekaligus saya bisa memanfaatkan untuk belajar saham.

Berangkat dari pengalaman, saya sendiri memang suka dengan dunia pasar modal. Saya melihatnya sebagai salah satu cara untuk melipatgandakan kekayaan yang saya miliki. Ada cara lain yang bisa saya lakukan memang, misalnya dengan memiliki property, menabung emas, menjalankan bisnis, mempunyai deposito, reksadana, asuransi unit link dan tabungan. Idealnya kita bisa memiliki semuanya, yang dikenal dengan melakukan diversifikasi. Namun karena uang saya terbatas, maka saya pun mencari jalan yang termudah untuk dilakukan. Kini tanpa harus mempunyai modal yang besar dan banyak, saya pun sudah bisa menabung saham.

Itu sebabnya Bursa Efek Indonesia mempunyai program #Yuk Menabung Saham, yang diharapkan agar masyarakat Indonesia mulai melek investasi di pasar modal, tanpa harus memulainya dengan jumlah uang yang besar.

Trading Menggunakan Aplikasi


Ilustrasi Simbol ISTC apps yang perlu diunduh dari mobile apps

Dalam gelaran ISTC ke-2 ini, Indosat Ooredoo kembali bekerja sama dengan BEI dam IT Media Kompas Gramedia. Selain itu Indosat Ooredoo juga menggandeng Trimegah Securities, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek untuk menyediakan aplikasi simulasi online stock trading berbasis mobile (mobile apps).

Dengan mobile apps diharapkan dapat meningkatkan pemahaman (literasi) masyarakat umum khususnya membantu mempersiapkan generasi muda untuk menjadi investor handal serta  meningkatkan jumlah investor di Pasar Modal dengan cara memanfaatkan teknologi dan aplikasi digital. Hal ini juga merupakan komitmen perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui dunia digital.

Sementara pada ISTC ke 1, kontes yang sama menggunakan software berbasis web. Tetapi seiring dengan penggunaan perangkat mobile, Indosat Ooredoo bersama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk membuat aplikasi baru bernama ISTC yang dapat diunduh di Play Store (Android) maupun Apps Store (iOS). Bagi Indosat Ooredoo, teknologi digital sudah merupakan mainanannya. Maka Alexander Rusli juga menambahkan bahwa Indosat Ooredoo berkomitmen terus meningkatkan kualitas edukasi generasi muda Indonesia yang didukung oleh teknologi telekomunikasi dan aplikasi, termasuk di dalamnya edukasi tentang trading online yang banyak mengaplikasikan teknologi di dalam aktivitas perdagangannya.

Bagi BEI, program ini sangat mendukung kampanye yang bertajuk "Yuk Menabung Saham" yang waktu itu pertama kali dirilis pada bulan November 2015. Efek dari kampanye ini sungguh luar biasa. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya rekor baru transaksi di Indeks Bursa Saham Gabungan (IHSG) tahun ini. Apalagi pertumbuhan investasi saham di Indonesia termasuk salah satu yang pencapaiannya terbaik di dunia. Kita hanya kalah sedikit dengan Thailand, demikian kata Nicky Hogan salah satu petinggi di BEI.

Akhirnya ajang ISTC ke 2 ini bisa menantang siapa saja. Lebih-lebih program ini tidak memerlukan modal, bahkan Indosat Ooredoo menyediakan dana virtual sebesar 50 juta yang dapat digunakan untuk belajar dan berlatih saham. Sementara BEI akan terus mengupdate nilai saham secara real time. Dengan demikian seolah-olah kita menjadi seorang investor yang sesungguhnya.

Ayo siapa yang mau bergabung? Buruan karena program ini akan berakhir pada Januari 31, 2017. Bagi siapa saja yang mencapai nilai tertinggi, Indosat Ooredoo akan memberikan hadiah yang berupa rekening dana nasabah (RDN) sebesar 15 juta, 10 juta dan 5 juta untuk masing masing juara 1, 2 dan 3. Tidak hanya itu, semua yang menjadi juara juga akan memperoleh hadiah uang masing-masing sebesar 1 juta rupiah dalam bentuk tabungan Dompetku. Tabungan Dompetku ini semacam e-money yang dipakai untuk belanja pulsa, token listrik bayar tagihan internet dan bisa juga diuangkan atau ditransfer.

Hmmm, jangan khawatir bagi yang calon investor muda, Indosat Ooredoo membagi peserta menjadi 2 kategori peserta, yaitu umum dan pelajar/mahasiswa. Jadi tidak perlu minder dengan calon peserta yang lainnya, karena yang diuji adalah kemampuan mendapatkan nilai/equity tertinggi pada akhir program ISTC ini.

Selamat Belajar sambil Bermain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar