Minggu, 22 Oktober 2017

Ayo Belajar Menjadi Content Writer dari Ani Bertha

Inilah Talkwhow tentang Content Writer 

Tulisan ini sekedar promo bagi siapa saja yang ingin menggeluti dunia tulis-menulis lebih dalam lagi. Bukan hanya menulis sebagai hobi karena suka, tapi bisa dijadikan sebagai passion yang berlanjut menjadi pundi-pundi baru. Tentunya butuh waktu atau proses untuk bisa jadi professional. Tapi  paling tidak ada jalan untuk kesana, bagi yang mau.

Bagaimana dengan saya sendiri? Saya terus terang belum menjadi Content Writer. Lha wong menulis saja masih on and off, alias asal mau atau kalau lagi ada mood dan menulis karena terpaksa untuk  ngejar dealine.

Mudah-mudahan dengan adanya informasi ini,  keinginan untuk menekuni dunia tulis menulis sekarang menjadi lebih baik. Hal ini karena ada tuntutan dari pekerjaan yang harus professional, bukan hanya karena kejar tayang. Kapan kah itu??? Ups! pertanyaan yang berat untuk dijawab sekarang ini.

Apakah Content Writer itu? Menurut Ani, Content Writer adalah seseorang yang menulis Content Web atau artikel untuk dipublikasikan pada portal atau website. Kenapa profesi Content Writer diperlukan? Hal ini karena tidak semua perusahaan atau tokoh pejabat, selebriti atau pemangku kepentingan memiliki kemampuan menulis. Dan kebutuhan produksi konten terus meningkat seiring dengan meningkatnya media online dan website institusi yang ingin lebih dikenal masyarakat.
  
Pengenalan singkat tentang CNI oleh Promotion and Marketing
CNI Gusti Alendra

Ilmu tentang Content Writer ini saya peroleh dari Ani Bertha, seorang yang awalnya menjadi Blogger, sekarang sudah malang melintang di dunia Content Writer. Jangan tanya gaji nya yaa? Yang jelas cukup puaslah, apalagi pekerjaan ini bisa dikerjakan di rumah. Sesekali mungkin perlu ke kantor untuk meeting atau diskusi tentang apa yang harus ditulis dalam minggu ini.  

Beberapa institusi pemerintah atau kantor dan perusahaan yang sudah menjadi Client  Ani Bertha adalah Kantor Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) yang website nya dikenal dengan Serempak.id; Australian Aids (Mampu.or.id); Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSN SNI) dan website BriteQueen untuk produk Scotchbrite.

Beruntung saya bisa hadir pada acara yang menarik dan menantang ini yaitu Workshop tentang Content Writer. Acara ini diadakan di kantor pusat PT Citra Nusa Insan Cemerlang (PT CNI) di Graha CNI Puri Indah, Jakarta Barat pada tanggal 20 Oktober 2017 lalu, bertepatan dengan HUT CNI ke 31. 

Jadi suasana di kantor pusat CNI  begitu ramai, karena CNI juga menyelenggarakan CNI Expo 2017 pada tanggal 18 - 21 Oktober 2017 dengan berbagai acara untuk melengkapinya, seperti bazaar, pearl memory exhibition, photography class, donor darah, cek kesehatan, demo hijab, seminar dan talkshow.

Saat Ani Bertha sedang memberikan presentasinya (doc: pribdadi)

Nah sekarang bagaimana Tips agar kita bisa dilirik menjadi Content Writer. Menurut Ani ada langkah-langkah untuk menjadi kontributor website:

1. Tentukan tujuan: Meraih penghasilan atau sukarela
2. Kenali website atau portal yang diminati
3. Ajukan proposal penawaran
4. Awali dengan mengisi kontent gratisan sebagai portofolio
5. Memanfaatkan kanal Citizen Journalism di media mainstream, seperti Kompasiana, Indonesiana, Vivalog, Citizen6 dan sebagainya.
6. Promosikan hasil tulisan di sosial media

Sebagai seorang Blogger amatir, saya sendiri mengawalinya memang dengan bergabung ke kanal Citizen Journalism Kompasiana dari media mainstream. Sayangnya karena menulisnya masih berdasarkan mood, makanya tulisan yang muncul yaa asal mau. Ah! kapan yaa bisa mulai rajin menulis lagi?  

Tips berikutnya yang Ani berikan untuk mengisi konten website adalah:

1. Minimal 500 kata dan maksimal 1,000 kata.
2. Sesuaikan gaya penulisan dengan ciri khas website atau portal
3. Tulisan reportase harus selalu  merujuk 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why) and  1 H (How) disertai kaedah jurnalistik lainnya. Misal, tidak memasukkan unsur opini dan perasaan, kecuali untuk tulisan yang berbentuk feature story.
4. Atur jadwal update sesuai kesepakatan bersama
5. Isilah kanal-kanal website sesuai dengan kategori yang kita kuasai
6. Masukkan keyword yang tepat
7. Baca kembali setelah menulis draft
7. Untuk fotonya sebisa mungkin dengan High Resolution

Hal lain yang perlu diperhatikan sebagai Content Writer adalah:

1. Tidak boleh Plagiat atau Copy paste tulisan orang lain
2. Tidak Menggunakan bahasa Alay dan banyak singkatan
3. Tidak Memasukkan opini terlalu personal
4. Tidak memasukkan unsur kepentingan pribadi
5. Tidak menyebut brand secara hard selling tanpa persetjuan pemilik website atau portal
6. Tidak mendiskreditkan orang lain
7. Tidak keluar dari idealisme
8. Tidak menuliskan berita atau opini tidak sesuai fakta atau tidak terverifikasi

Bagaimana dengan bahan-bahan yang ingin dituliskan atau bisa diperolehnya. Disini Ani menyebut ada 6 sumber data atau informasi yang bisa dipakai sebagai rujukan atau bahan tulisan.

1. Workshop
2. Talkshow
3. Wawancara narasumber
4. Buku, majalah dan surat kabar
5. Diskusi Forum secara Live
6. Event

Dari 6 sumber diatas, Ani menyebutkan bahwa Diskusi Forum merupakan hal yang sangat penting. Hal ini karena dalam Forum, muncul diskusi dua arah. Disamping itu kadang ditimpali oleh narasumber lain atau peserta lain, sehingga bisa menambah konten.

Akhirnya apa sih benefit dari seseorang menjadi Content Writer? Hmmm, ternyata bukan sekedar materi, tetapi ada keuntungan lain yang bisa kita dapatkan. Ani menyebutkan ada 9 manfaat menjadi Content Writer, yaitu:

1. Branding
2. Portofolio
3. Social Entrepreneur
4. Hobi yang menghasilkan
5. Tulisan yang bermanfaat bagi banyak orang
6. Relationship yang luas
7. Upgrade ilmu setiap saat
8. Menambah wawasan
9. Meningkatkan skills

Aih banyak juga yaa manfaat jadi Content Writer. Memang tidak mudah untuk bisa sampai kesana, tapi apa sih yang tidak bisa dicapai kalau kita terus berusaha. Paling tidak Tips dan info ini bisa jadi pembuka wawasan, ternyata masih ada lagi profesi yang bisa kita geluti dengan dunia tulis menulis.

Bagaimana? Yuk kita coba, siapa tahu nasib baik berada pada kita. Asalkan mau berusaha. Kalau perlu berusaha yang lebih giat dan keras lagi berlatih menulis.

6 komentar:

  1. aku belum berani nulis di kompasiana. Keknya harus serius gitu bahasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo dicoba mbak Helena. Acara Nangkringnya seru lho kayak kita ketemu kawan lama atau aku sendiri yang jarang nongol. Jadi rasanya mirip reuni, hahahhah

      Hapus
  2. Jadi bener ya... Nulis itu membebaskan pikiran dan bisa menetralisir diri. Keren nih materi CWnya. Jadi profesi yang bisa ditekuni serius.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Jun, ayo dicoba CW nya? Ntar aku ikutan juga, sekarang ini lagi mau mengaktifkan kembali dunia tulis menulis yang sudah karatan, karena kelamaan tidak menulis, hahahahh. Tks yaa sudah mampir, ntar gantian balik kunjungannya.

      Hapus
  3. Wah, memulai dari Kompasiana ya... Sukses terus mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hello mbak Mey, kita ketemu lho waktu acara Kerokanisme. Aku lupa-lupa ingat, ini yang ikut bareng CNI bathinku, waktu lagi makan malam di Hotel Santika kemarin. Tks yaa sudah mampir, ntar gantian aku kunjungi kalau dah kelar tugas nulisnya yang lain

      Hapus