Rabu, 07 Agustus 2013

Diskriminasi Berdasarkan Umur?

 Colonel Harland Sanders (doc:kolom-biografi.blogspot.com)


Pertanyaan ini sebenarnya muncul karena keusilan saya saja. Kenapa yaa di Indonesia banyak sekali berbagai lowongan kerja, lomba, beasiswa atau bahkan kehadiran suatu event tertentu, dibatasi oleh umur?. Padahal disana sudah dicantumkan jumlah kuotanya, tapi umur masih juga dibatasi atau diperhitungkan. Kenapa bukan dibatasi tempat atau kompetensinya saja?. Seandainya banyak yang mendaftar, khan panitia tetap bisa menyeleksi karena tempatnya yang terbatas atau kemampuannya yang memang tidak cocok atau bahkan over qualified.

Bagi saya untuk mendaftar sesuatu, biasanya sudah memperhitungkan untung rugi, yang seringnya dikaitkan dengan kemampuan. Walaupun kadang, saya juga ingin melakukan sesuatu berdasarkan coba-coba. Ah! siapa tahu bisa atau lolos. Bagi saya seleksi berdasarkan kompetensi atau kuota, jauh lebih fair daripada berdasarkan umur. Termasuk berbagai event yang diumumkan di Kompasiana juga banyak yang dibatasi berdasarkan umur, seperti: beberapa event/acara di Kompas TV dibatasi umurnya sampai 35 tahun, Lomba BIA Jarum dengan batasan umur 35 tahun, Lomba Women Enterprenuer sampai usia 45 tahun, maupun untuk beasiswa dengan batasan umur 35 tahun, ada juga 42 tahun tergantung jenis pendidikannya.


Belum lagi kalau melihat berbagai lowongan pekerjaan di koran-koran. Saya sering iseng, mengecek bagaimana kondisi lowongan pekerjaan di Indonesia, dengan membeli koran Kompas hari Sabtu. Halah hampir semua lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan di Indonesia mencantumkan umur sebagai batasannya. Kenapa? Takut banyak sekali yang akan mendaftar kalau tidak dibatasi umurnya? Bukankah akan jauh lebih baik mendapatkan pegawai yang kompeten dan ahli di bidangnya? Daripada menutup peluang untuk mendapatkan calon yang terbaik.

Terus terang saya jarang melihat diskriminasi berdasarkan umur selama di Amerika atau bahkan di banyak perusahaan asing dan lembaga-lembaga internasional, karena mereka melihat seseorang dari credentialnya atau kemampuannya, yang diwujudkan oleh resume nya. Bukan dari segi umurnya. Mungkin itu sebabnya banyak orang pergi/ lari ke luar negeri karena mereka tidak membatasi seseorang dari umurnya untuk berkiprah.

Teringat bagaimana pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC), Colonel Harland Sanders. Dia seorang pensiunan Angkatan Darat. Awalnya dia dalam memulai bisnis waralabanya justru pada saat dia berusia 66 tahun. Walaupun sebelumnya dia sudah memulai bisnis kecil-kecilan dengan menyediakan makanan untuk orang-orang yang bepergian dan singgah di bengkelnya. Sekarang kita bisa lihat sendiri, bagaimana bisnis KFC sudah menggurita di seluruh dunia, bahkan sampai ke Indonesia juga . Mungkin lebih dari 1000 outlets kesemuanya dan jumlah itu masih terus akan berkembang. Terserah bagaimana kita menyikapi perkembangan bisnis ini, tentunya ada yang pro dan kontra. Tapi dilihat dari awalnya dia berusaha, ternyata umur tidak menjadi penghalang seseorang untuk maju dan berkarya.

Inilah sebenarnya yang menginspirasi saya kenapa kita selalu membatasi diri terhadap kemajuan atau keinginan seseorang untuk maju, hanya karena seseorang sudah melebihi jatah umurnya?. Bukankah masing-masing orang adalah unik? dan tentunya mereka tahu akan kesiapan dirinya sendiri.

Sekedar ungkapan uneg-uneg kenapa kita masih terbelenggu oleh batasan umur dalam berbagai kegiatan. Bagaimana menurut Anda? Silakan dishare pengalaman atau ide-ide Anda, siapa tahu kita bisa saling mengambil pelajaran. Terima kasih,

Salam Persahabatan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar