Ilustrasi Investasi Cerdas (doc: www.investasi.me)
Membaca email yang dikirim dari Panitia Cerdas
Investasi, saya sedikit terkejut. Ternyata nama saya tercantum
disana, sebagai salah satu pemenang dari Lomba Menulis Blog hasil dari
Workshop Cerdas Investasi dari Mandiri Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia
(BEI). Alhamdulillah, ada rezeki datang tak terduga. Memang saya bukan juara ke
1, tapi juara ke 3. Lumayanlah bisa menambah dana untuk berinvestasi lagi. Saya
memang mengirimkan 2 tulisan untuk lombanya dan semuanya pernah saya kirim ke
Kompasiana, yaitu
disini dan
disini.
Bagi saya investasi saham, sebagai salah satu
cara untuk melipatgandakan uang daripada uang hanya sekedar disimpan di bank.
Bisa-bisa uang saya nilai riilnya bukannya bertambah, tapi malah berkurang
karena tergerus oleh inflasi, pajak dan biaya administrasi.
Kalau dananya berlimpah, pinginnya ikutan mbak
Ifani punya investasi banyak dalam bentuk property atau investasi pohon
(jabon, jati, dll). Tapi karena dana saya terbatas, ya saya harus melihat
kondisinya. Paling tidak saya berusaha melipatgandakan uang yang ada dan kalau
bisa dapat memperoleh imbalan yang tinggi. Istilah saya sih dengan “beternak
uang”, biar bisa menghasilkan telur yang banyak, hehehhe.
Tentunya saya butuh kesabaran untuk menunggunya,
karena saya percaya investasi saham bukan suatu cara cepat untuk
menjadi kaya (Get Rich Quick). Tapi perlu dipelajari strateginya dan dianalisa
lebih dahulu untuk mengurangi resiko. Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah bagaimana mengatur psikologi apabila melihat pergerakan harga saham yang
cenderung sangat fluktuatif dan penuh gejolak. Namun secara rata-rata dalam
jangka panjang, harga saham akan naik terus. Terutama saham-saham yang
fundamentalnya bagus.
Itulah kesan saya selama ini. Jadi saya pun tidak
goyah dengan naik turunnya harga yang sedang berlaku di pasar saat ini. Lha
wong saya sendiri tidak punya kekuatan untuk mempengaruhi harga kok. Jadi yaa
cuma bisa menerima saja, bagaimana tarik ulur harga di pasaran. Sebagai
seorang konsumen saya tidak punya power. Kalau saya ada uang ya beli, kalau
tidak yaa saya ganti dengan alternatif lain yang tentunya lebih murah untuk
mengimbanginya.
Bagaimana menurut Anda? Investasi dalam bentuk
apakah yang Anda suka? silakan dishare pengalamannya. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar