Ilustrasi untuk Budgeting (doc: championmovement.com)
Membaca Tweet dari IDX_BEI (Bursa
Efek Indonesia) tentang Tips agar keuangan tidak boros, salah satu yang
menarik bagi saya adalah "Mulailah mencari penghasilan di luar gaji,
karena gaji yang statis sedangkan pengeluaran akan terus bertambah.".
Saya merasa tips itu mengena sekali buat saya. Apa pasal?, karena tips
ini mengingatkan saya untuk selalu mencari peluang atau kesempatan agar
bisa menambah penghasilan di luar gaji tetap yang saya terima. Sebagai
seorang pelaku UKM, saya selalu mencoba mencari usaha sampingan (side
business) untuk bisa melengkapi bisnis yang ada. Jadi nantinya tambahan
penghasilan saya, bisa dari mana-mana biarpun jumlahnya sedikit-sedikit.
Tapi kalau dikumpulkan dan dikalikan dengan jumlah pelanggan, akhirnya
jadi banyak juga, hehheheh.
Apa saja peluang yang ada saya coba dalami, sebelum akhirnya saya
memutuskan untuk menjalaninya. Hal itu saya lakukan untuk menimbang plus
dan minus peluang itu. Kalau pertimbangan akhir mengatakan bisa, maka
akan saya lanjutkan tentunya.
Siapa sih yang tidak ingin menambah penghasilan? Lebih-lebih karena
kebutuhan kita terus meningkat. Bukan hanya untuk sekedar memenuhi
keinginan, tapi kebutuhan kita pun terus meningkat.Dengan demikian
tambahan penghasilan yang didapat bisa disisihkan lebih dahulu untuk
keperluan yang tidak terduga atau diinvestasikan. Jadi ada banyak
kemanfaatannya kalau kita bisa mencari tambahan penghasilan. Pada
saatnya kita sudah membutuhkan uang itu sudah ada. Tinggal kita
menggunakannya saja uang dari hasil yang kita sisihkan sebelumnya.
Jadi secara ideal, kita perlu mencari tambahan penghasilan, karena hal
ini akan membuat kita sedikit leluasa dalam melangkah. Apalagi kalau
tambahan penghasilannya besar, bisa sebagian diinvestasikan. Tapi tidak
semua orang bisa melakukan apa yang diinginkan. Yang perlu diingat,
jangan mencari tambahan dengan mengorbankan pekerjaan yang utama, yang
memberikan gaji pokoknya. Oleh karena itu, kita harus hati-hati dalam
melakukannya, agar tidak terjebak dan terjerat iming-iming yang justru
malah menjerumuskan.
Yang menjadi masalah adalah kalau kita tidak bisa mencari tambahan
penghasilan. Hal ini bisa karena waktu yang sudah habis dipakai semua
atau karena kesibukannya sudah tinggi. Mau tidak mau kita harus menekan
pengeluaran sebisa mungkin, agar uangnya bisa disisihkan. Tapi hal itu
tidak mudah, karena banyaknya kebutuhan yang kita punyai. Belum lagi
dengan naiknya harga-harga disana sini (seperti: harga beras yang
melambung tinggi, elpiji, tiket kereta, pajak 10% jalan tol) membuat
budget yang sudah dibuat saja, harus ditambah untuk menyokong
pengeluaran yang ada.
Satu-satunya jalan harus memotong pengeluaran yang tidak berguna atau
kemanfaatannya yang kurang. Istilah kerennya dengan melakukan
perampingan disana sini. Ada juga yang menyebutnya dengan mengetatkan
ikan pinggang. Apa lagi yang mau diketatkan, lha wong ikat pinggangnya
saja sudah kencangkan sampai pool, heheheh. Tentunya pengetatan ini
dilakukan untuk hal-hal yang tidak perlu atau bisa dicarikan gantinya
untuk sesuatu yang lebih murah. Dengan demikian perampingan tidak
mempengaruhi jalannya gerak ekonomi keluarga.
Itu yang biasanya saya lakukan. Selama semuanya bisa berjalan dalam rel
yang lurus dan seiring seirama, maka semuanya bisa jalan. Kalau
mencari tambahan, tapi membuat kita semakin tersiksa atau menambah
beban. Lebih baik jangan, kerjakanlah yang pokok dengan seoptimal
mungkin dan sebisa mungkin sisihkan setiap penghasilan yang diterima
untuk tujuan yang lebih besar lagi nantinya. Maka itu jauh lebih baik
daripada membuat dua-duanya berantakan atau malah mengorbankan yang
utama.
Kira-kira
begitu. Bagaimana menurut Anda? Strategi apakah yang perlu diambil
untuk mengantisipasi terus meningkatnya jumlah pengeluaran setiap
tahunnya melebihi tingkat inflasi yang berlaku. Secara umum gaji kita
relatif statis, sedangkan pengeluaran ada kecenderungannya terus
meningkat. Akhirnya kita tetap perlu mengendalikan uang kita dan jangan
malah kita diperbudak olehnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar