Jumat, 13 Maret 2015

Makan Bakso sebagai Jalan Pintas Males Masak?

Sebenarnya bukan males masaknya sih, tapi di rumah memang tidak ada bahan-bahan yang buat di masak. Pagi sudah mencoba pergi untuk beli sayuran, eh tukang sayurnya malah nggak jualan. Pergi lagi ke tempat yang di pinggir jalan dekat angkot. Tidak juga jualan, akhirnya aku pulang dengan hampa alias tidak dapat apa-apa yang bisa dimasak. Berharap si penjual tahu datang untuk menawarkan dagangannya, tidak juga mampir.

Akhirnya pagi ini kami sarapan dengan telur rebus. Bukan pagi sih sebenarnya, tapi brunch. Karena pagi-pagi kami sudah makan/minum ronde karena cuaca terasa dingin dari hujan menjelang pagi. Mungkin inilah yang membuat tukang sayur tidak jualan pagi ini.

Aku sendiri berniat untuk belanja ke ***** Mart siang ini, tapi mataku benar-benar lengket sehabis mandi. Aku coba menidurkan sebentar sambil masak air, eh belandang sekitar 1 jam sendiri.Yeah apa boleh buat rencananya sedikit tertunda. Mencoba lagi mau pergisehabis shalat Ashar, ternyata anak juga pingin istirahat. Katanya matanya capek, mautiduran sebentar. Namun prakteknya yaa mendekati 45 menit an. Waktu tentunya terus berjalan dan aku nanya bagaimana kalau mommy belanja. Mungkin karena dia sudah lapar, dia bilang sudah sore.

Yeah sudahlah aku belanja nya ditunda sampai besok pagi, karena aku yakin anakku lapar. Makanya dia pingin tiduran atau bisa juga perutnya kosong yang membuat dia lapar. Yang jelas kombinasi keduanya, antara lapar dan pusing. Sementara makanan cemilannya nggak ada, karena harus beli di pasar atau ***** Mart itu.

Maka sebagai jalan pintas, kami pun akhirnya beli bakso buat makan sore/malemnya. Seperti biasanya kalau kami beli bakso, cuma 1 mangkok yang kami makan bersama. Masih juga ditambah dengan nasi, karena rasa MSG nya itu yang begitu tinggi, sampai nggak nguatin. Dan sebagai salah satu cara dan juga untuk menjaga perut tetap kenyang, ditambahlah nasi sebagai pelengkapnya. Double karbohidrat? Bisa juga sih, tapi daripada nanti malam makan lagi, lebih baik sekalian saja perutnya diisi. Jadi nggak bolak-baliknya makannya, hahahhaha.  

Semoga saja besok tidak ada halangan dan aku bisa mengisi kulkasnya lagi dengan berbagai makanan dan buah-buahan, sehingga dia bisa makan sepuasnya. Amien. Kadang waktu yang terbatas itu membuatku sulit untuk bergerak leluasa. Ditambah lagi sore seringnya juga hujan, menumpuklah tugas-tugas yangada di depanku. Beginilah tugas seorang ibu yang harus mengurus keluarga, bisnis, menulis dan menjadi pengamat pasar modal. Tapi semua itu aku jalani dengan senang harikok, dan so far hari-hariku berjalan dengan baik.

Salam semangat dan tetap berusaha dengan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar