Sabtu, 26 Desember 2015

Liburan Kok Sibuk Nyari Duit, Bukannya Refreshing dan Shopping?

Ilustrasi tentang Goal yang ingin diraih (doc: http://www.coachingwithandrea.com)

Aduh maunya kami refreshing dan menghirup udara segar di luar. Tapi lihat macetnya itu lho yang tidak nguatin. Bahkan ada yang bilang libur Natal dan Tahun Baru malah lebih parah dari libur Hari Raya. Tapi bagi kami lain ceritanya. Liburan panjang malah sibuk dipakai buat nyari duit. Mumpung mereka pada libur, dimanfaatkan waktu dan juga uangnya. Apalagi liburan ini ada kaitannya dengan hari raya bagi umat Kristiani, tentu mereka pun bagi-bagi angpo bagi keluarganya. Lha bisnis kami tidak melihat agama, jadi siapa pun boleh belanja di tempat kami. 

Itulah yang kami  lakukan setiap musim liburan tiba. Kami seolah-olah jadi mati kutu kalau mau pergi kemana-mana, karena seringnya liburan malah banyak yang nyari. Akhirnya kami memilih untuk tidak pergi, melainkan menunggu mereka datang untuk belanja. Sedihnya kalau ternyata tidak banyak yang datang membuat kami serba salah. Kenapa tadi tidak pergi saja ya. Inilah biaya yang harus dibayar sebagai pelaku UKM aktif. Walaupun hasilnya tidak begitu banyak, tapi kami setia menekuninya dengan mengumpulkan uang ribuan dan koin yang mampir tiap harinya.

Sebenarnya bisa saja kami pakai untuk liburan dan menikmati hidup. Tapi kami memilih tidak karena sedang mempunyai goal atau target yang ingin diraihnya, yaitu menyiapkan anak untuk belajar di negeri orang. Makanya kami masih terus berusaha bagaimana bisa membuat rekening gendut isinya, sehingga kami bisa sedikit bersenang-senang untuk menikmati hidup nantinya. Jadi sekarang ini rasanya belum bisa, karena hati masih terasa sedang dikejar-kejar oleh deadline. Itu sebabnya kami rela mengorbankan hari libur untuk mencari sesuap nasi dan segenggam diamond.

Makanya kami masih terus berusaha untuk tetap bertahan, tanpa kenal lelah. Semoga saja saya bisa fokus dan tidak keluar dari track atau bahkan mundur dari rencana yang diinginkan. Itu yang kami harapkan. Semoga jalan panjang yang sudah dijalaninya menjadi semakin dekat dengan tujuan, karena apa yang saya tahu adalah tak akan lari gunung dikejar. 

Dengan demikian kami berharap perjalanan kami kini menjadi semakin dekat. Seberapa dekatnya? Itu yang kami tidak tahu. Berharap ada miracle yang menyertainya, sehingga bisa mempercepat laju kami dalam melangkah dan mewujudkan cita-cita kami, aamien. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar