Senin, 16 November 2015

Antara Memulai dan Menyelesaikannya, Mana yang Lebih Berat?

Ini gambaran bahwa 92% new resolution gagal (doc: drjockers.com)

Banyak orang bingung bagaimana harus memulai sesuatu yang baik. Tidak peduli itu untuk kegiatan suatu bisnis maupun melakukan sesuatu tindakan yang baru dan belum pernah dilakukan. Sehingga banyak dari kita harus memutar otak untuk bisa mendapatkan ilmunya agar bisa sesegera mungkin memulainya. Itu sebabnya banyak orang kesulitan untuk segera mulai, karena masih bingung atau terlalu banyak pertimbangan dan mikir ini itu, yang akhirnya tidak bisa memulai.

Itulah yang banyak dialami oleh para pemula dalam menjalankan sesuatu. Padahal sebenarnya kalau mau memulai, yaa mulai saja untuk mengerjakan sesuatu. Nanti khan ide-ide baru muncul atau perbaikan bisa dilakukan disana sini sekalian jalan. Jangan terlalu banyak dipikirkan awalnya, karena hal itu justru menghambat rencana atau keinginan. Apalagi kalau hal itu suatu impian. Makanya banyak orang menyarankan, "sudah jalanin saja. Nanti khan ketemu resepnya." Dengan kata lain,  "Just do it as simple as that."

Tapi benarkah itu? bisa saja sih kalau kita memang sudah mempunyai tekad yang kuat. Maka tinggal memulai saja apa yang sudah diyakininya. Tidak perlu ndengerin omongan dan cibiran orang yang tidak berkepentingan. Paling tidak tetap jalani apa yang sudah menjadi niat, tekad, rencana, maka tujuan akan tercapai. Asalkan tidak berhenti di tengah jalan atau malah balik haluan, karena merasa bukan jalannya.

Itu yang sebenarnya banyak terjadi. Rencana tinggal rencana, resolusi tinggal resolusi karena tidak ada komitmen untuk menjalankannya. Ketekunan, kegigihan, kesabaran dan pantang menyerah akan terus diuji dalam menjalankan rencana dan cita-cita. Fenomena yang sering muncul adalah pada awalnya kita begitu semangat untuk memulai dengan begitu banyak rencana yang begitu detail, tapi sayangnya setelah berjalan beberapa bulan akhirnya rencana itu tidak ada gaungnya lagi, karena rencana itu parkir di tengah jalan dan tidak tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanannya. 

Fenomena ini begitu marak terjadi menjelang pergantian tahun. Berbagai rencana baru sering kali terjadi menjelang tahun baru. Banyak diantara kita yang membuat resolusi tentang apa yang hendak dicapai pada tahun depan. Tapi kebanyakan rencana dan resolusi itu hanya berhenti di tengah jalan, karena kurang komitmen dan tekad yang kuat. Makanya wajar dan masuk akal kalau rencana hanya tinggal rencana,  tanpa ada upaya untuk diselesaikan. Padahal kalau rencana awal tetap dilaksanakan dan terus bertahan sampai ujung. Pasti tujuan pun tidak akan lari kemana.

Ibarat kita ingin mendaki ke puncak gunung. Selama kita terus jalan mendaki tanpa kenal lelah. Capek istirahat, terus jalan lagi tak pernah bosan, pasti jarak tempuh akhirnya semakin dekat dan sampailah kita pada puncak pendakian. Sebaliknya kalau kita berhenti sebentar, kemudian balik arah dan merubah niat untuk menjauh, terus teringat banyak hal yang perlu dikerjakan ini dan itu. Akhirnya, apa yang menjadi rencana pasti tidak akan ada kelanjutannya. Itu sebabnya kebanyakan resolusi baru gagal, bahkan mencapai 92% tingginya. Berat khan menggapai cita-cita? Tapi tetap bisa diwujudkan, buktinya yang 8% itu bisa berhasil.

Jadi menurut saya, bagaimana bisa menyelesaikan suatu rencana agar bisa berhasil dan sampai ujung dengan meraih cita-citanya adalah yang paling berat. Hal ini memang perlu adanya komitmen yang kuat dan fokus untuk menjalankan niat dan rencana itu. Maka tidak perlu menunggu lama, rencana dan tujuan yang hendak dicapai pasti akan digapainya.

Saya jadi teringat pesan almarhum ibu saya. "Lakukan pekerjaan sampai tuntas, baru mengerjakan yang lainnya. Jangan berhenti di tengah jalan ketika kita sedang melakukan sesuatu. Nanti cita-citanya akan sulit tercapai, kalau sering berhenti." Nasehat itu masih terus terngiang di telinga saya.

Bagaimana menurut Anda? Sekedar share uneg-uneg di pagi hari. Semoga bermanfaat. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar