Minggu, 15 November 2015

Kudo sebagai Wahana untuk Memberdayakan Digital Enterpreneur

Inilah Special Tablet yang dipakai oleh Kudo dalam bisnis online
(doc: kudo.co.id) 

Diam-diam saya sebenarnya sudah lama berkecimpung dalam dunia bisnis online, sebagai agen atau reseller dari beberapa perusahaan. Bahkan boleh dibilang sudah hampir 5 tahun saya menekuninya. So far, saya menyukai dan menikmatinya, makanya saya masih bertahan hingga sekarang. Kalau tidak, saya sudah meninggalkan bisnis sambilan ini sejak dulu, karena saya orangnya cepat bosan apabila tidak suka pada sesuatu.

Bagi saya buat apa melakukan pekerjaan yang tidak disukai? Itu akan membuat saya capek dan tentunya buang-buang waktu saja. Jadi prinsip Do what you enjoy doing, benar-benar saya terapkan ketika saya menjalani bisnis online ini.
Sebagai agen, saya memang mengkonsetrasikan diri pada jualan pulsa, token listrik, menerima pembayaran berbagai tagihan, seperti listrik, kredit Adira, dll serta voucher games online. Satu yang belum berhasil saya lakukan adalah jualan tiket pesawat dan kereta. Kenapa? karena kebanyakan pelanggan saya justru memesan tiket sendiri. Mereka datang ke rumah untuk browsing harga tiket dan memesannya. Makanya penjualan tiket pesawat dan kereta tidak bisa saya lakukan. Kebetulan saya punya warnet. Jadi produk-produk yang saya jual tentu yang ada kaitannya dengan fasilitas yang saya punya. Makanya jualan saya sekedar side business saja, yang penting halal, bisa membuat kantong saya tebal dan tersenyum.

Tapi saya tidak pernah menutup berbagai peluang yang mungkin ada. Sebagai seorang yang selalu ingin tahu bagaimana meningkatkan penghasilan, membaca tulisan Kang Arul tentang Kudo di FB membuat saya sedikit penasaran. Hmmm, bisnis online apakah ini? bagaimana cara kerjanya? dan yang penting berapa harga barang-barang yang ditawarkan?.

Inilah dua pendekar Kudo, Albert dan Agung 
(doc: id.techinasia.com)

Saya kemudian mencoba search tentang Kudo dan browsing lama dengan klik sana klik sini untuk mencari jawaban atas pertanyaan saya yang ketiga diatas "berapa harga barang yang dijual"? Ternyata saya tidak berhasil. Waduh ini websitenya kok lucu, ada bisnis online tidak bisa diakses mengenai harga-harganya. Kenapa ya? Disana hanya disebutkan garis besar produk yang ditawarkan. Apa saya yang gaptek?, pikir saya. Pertanyaan kenapa (why) ini terus menghantui saya untuk terus mencari jawabannya.

Padahal seringnya kalau saya mau gabung dengan bisnis online dasar utamanya adalah karena faktor harga. Maklum seorang ibu rumah tangga kalau ada produk/barang  yang lebih murah dari kompetitornya biasanya langsung tertarik. Setelah itu baru  saya mau mempelajari lebih jauh lagi. Itulah daya tarik pertama yang membuat saya kepincut terhadap suatu bisnis. Anehnya, hal ini tidak saya temukan di Kudo pada saat saya mencoba search di websitenya.

Saya  pun terus  hunting informasi dengan membaca tulisan mas Harris Maulana tentang Kudo yang muncul setelah tulisan Kang Arul.  Dia juga menceritakan panjang lebar tentang kehebatan Kudo ini, termasuk kesan bagaimana mudahnya dia melakukan transaksi pembayaran. Dia mencoba untuk bertransaksi telkom groups melalui Kudo. Saya kemudian menanyakan lebih jauh tentang Kudo ini, tapi sayangnya sampai tulisan ini dibuat belum ada jawaban dari pertanyaan saya. Waduh masih juga belum terjawab rasa penasaran saya ini. Padahal saya sudah membaca beberapa tulisan tentang Kudo.

Akhirnya saya mencoba bertanya ke teman saya lainnya, Maya Siswadi. Apakah dia ikut acara pertemuan tentang Kudo dan kapan sebenarnya acara itu? Dia bilang hari ini dan dia tidak ikut. Karena teman saya tidak ikut, akhirnya  saya beranikan diri  untuk menginbox Kang Arul dan bertanya, apa saya masih bisa ikut acara pertemuan dengan Kudo? Saya memperoleh balesan inbox pagi sebelum acara dimulai. Dia mempersilakan saya hadir. Dia bilang acaranya jam 9:00 di Radio Dalam. Untuk lokasi persisnya, dia meminta saya untuk  mebgecek di Google map.

Pendiri Kudo sedang berpose di markas besarnya Kudoplex, Radio Dalam
(doc: kudo.co.id)

Saya pun bilang  kalau saya sendiri sudah menjadi agen untuk beberapa perusahaan terutama produk-produk yang sudah saya sebutkan diatas. Cuma karena penasaran dengan Kudo, makanya saya pingin sekali hadir. Siapa tahu saya pun bisa bergabung menjadi agen Kudo, kalau harganya bisa lebih murah dari vendor yang sekarang saya punya.

Sebelum mendapat balesan dari Kang Arul, saya pun sempat membaca tulisan mas Syaifuddin Sayuti tentang Kudo ini. Sedikit gambaran sekilas sudah mulai melekat di kepala saya apa itu Kudo. Saya pun mengomentari tulisan mas Udin. Anehnya dia cuma nge-like komentar saya, tapi tidak mereply nya langsung. Lagi-lagi saya membutuhkan jawaban segera, tapi kok lama ya. Mungkin karena kesibukan, beliaunya belum sempat menjawabnya.

Yeah akhirnya tidak ada jalan lain saya harus datang ke acara pertemuan tentang Kudo ini untuk menjawab rasa penasaran saya. Saya hadir sedikit telat dari waktu yang sudah ditentukan, tapi untungnya acara belum dimulai. Jadi masih ada waktu untuk beristirahat. Sepuluh menit kemudian acara pun dibuka.

Saya sengaja menjadi pendengar setia dari awal sampai akhir, karena bagi saya bisnis online bukan suatu hal yang baru. Saya sudah menjadi pelaku dan menikmati sensasinya. Walaupun jualan saya mungkin bukan produk yang sedang ngetrend ala Tokopedia, Lazada dan Bukalapak. Tapi produk yang saya jual kini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang, seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan bulanan untuk listrik, telpon dan voucher games online khusus buat para pecandu games online tentunya.

Acara dibuka oleh Kang Arul dengan sedikit ular-ular kenapa acara ini diadakan. Dilanjutkan dengan paparan yang lebih lengkap oleh mas Agung Nugroho sebagai salah satu COO Kudo, tentang apa dan bagaimana Kudo dibentuk hingga perkembangannya sampai sekarang. Saya sungguh acungi jempol dan salut dengan kegigihan dan kreativitasnya mengumpulkan semua produk untuk bisa dijual online. Bayangkan 2 juta produk bisa dijual menjadi satu bisnis online, tentu bukan pekerjaan yang mudah. Mirip dengan Digital Mall kalee ya, karena kita bisa mencari segala macam  produk disana hanya dengan memegang 1 gadget special yang dipinjamkan oleh Kudo.

Hmmm, Luar Biasa karyanya. Kita bisa menjadi Digital Enterpreneur sesuai dengan minat dan konsentrasi kita. Walaupun kalau mau kita sebenarnya bisa menjadi pemilik Digital Mall dengan menjual semua produk yang ditawarkan. Tapi syaratnya kita harus mempunyai special gadget yang dipinjamkan oleh Kudo. Tentu hal itu bukan masalah, kalau kita serius dan mau menjalankan bisnisnya.

Sayangnya tanpa kita mempunyai gadget terlebih dahulu, kita tidak bisa shopping around melihat harganya. Jadi rahasianya sekarang, ada di gadget itu kalau mau bergabung dan belajar lebih banyak lagi. Sementara saya tadinya mau melihat harga dulu dengan shopping around baru kemudian mau bergabung.

Alangkah senangnya kalau Kudo bisa menyediakan fasilitas website yang terbuka dengan harga-harga yang persis sama dengan yang ada di special gadget Kudo itu. Dengan demikian, saya mungkin akan berpikir ulang untuk bergabung menjadi agen.

Inilah para Blogger yang hadir dalam acara Blogger Class bersama Kudo 
(doc: Kang Arul) 

Sekarang ini yang saya rasakan, justru harga-harga di Kudo tidak kompetitive dengan harga yang saya peroleh dari luar. Itu yang membuat saya menunda keinginan untuk bergabung saat ini. Mungkin suatu saat kalau saya mau menekuni bisnis lain atau kalau saya menemukan harga yang lebih murah daripada belanja di luar, keinginan untuk bergabung bisa dipikir ulang.

Saya tahu Kudo tidak bisa menyenangkan semua orang. Tapi paling tidak, kerja keras mereka sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak orang, baik itu mahasiswa, ibu rumah tangga, para pegawai dan karyawan atau siapa saja yang mempunyai jiwa enterprenuer dan   ingin mencari tambahan penghasilan bisa mencobanya.  

Okay lah saya pun menerima kenyataan, kalau saya terpaksa harus menunda untuk bergabung. Tapi salut akan prestasi dan kerja kerasnya untuk memberdayakan masyarakat menjadi Digital Entrepreneur. Kebetulan saja, saya sudah berkecimpung lama dalam bisnis online. Jadi sudah bisa merasakan manfaat dan sensasinya. Kalau belum, tentu saya akan bergabung untuk mencari tambahan penghasilan, kemudahan berbelanja dan melakukan transaksi. Kenapa tidak?

Bukankah kita harus melakukan Transformasi yang tiada henti?. Bergabung dengan Kudo dalam Digital Entrepreneur merupakan salah satu upaya agar kita terus belajar dan memperbaiki diri. Change or Die menjadi tantangan bagi manusia masa kini yang ingin terus berkembang.

Selamat atas kehadiran Kudo di jagad entrepreneur. Semoga apa yang menjadi cita-cita dengan munculnya Sejuta Digital Entrepreneur bisa segera terwujud, aamien

1 komentar:

  1. Tulisanya jelas banget Mbak, memecahkan masalah saya tentang bagaimana sistem jual beli di Kudo. Tapi bagi yg jauh d luar Kota Jakarta, apa juga d kasih tablet gratis buat jualan ?

    BalasHapus