Minggu, 22 November 2015

Wow! Menabung Euro

Ilustrasi Money bag, Euro (doc: shutterstock.com) 

Berbagai ajakan kepada kita untuk terus bisa menabung, agar apa yang kita dapatkan tidak semuanya habis dipakai. Tidak peduli itu untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk bersenang-senang, tapi masih tetap bisa menyisihkan uang untuk keperluan darurat atau diinvetasikan. Jadi diharapkan gaji setiap bulan jangan sampai tekor atau kurang.

Itu tidak mudah. Makanya kita perlu bijak dan pandai dalam mengatur gaji yang ada. Tentunya seberapa pun besarnya penghasilan yang kita peroleh,  jangan semuanya dihabiskan. Biasanya orang yang berpenghasilan besar, pengeluarannya juga besar dan yang berpenghasilan kecil diharapkan pengeluarannya juga lebih sedikit. Namun kalau dihitung-hitung besar sedikitnya pengeluaran itu relatif, selama kita masih bisa menyisihkan uangnya.


Dulu sewaktu saya masih single, terasa begitu mudah untuk menyisihkan uangnya. Makanya saya bisa jalan-jalan ke banyak negara dengan uang tabungan itu. Tapi sekarang saya perlu menghitung ulang, apakah uang saya cukup untuk membayar semua kebutuhan. Jangankan membayangkan kebutuhan yang tidak perlu, yang perlu dan harus saja masih dipikirkan bagaimana dan darimana mau membayarnya. Itulah seninya mengatur budget untuk yang income terbatas atau pas-pasan. Boro-boro mau memikirkan tabungan dan yang lainnya.

Alhamdulillah, hal itu tidak berjalan lama. Tapi sempat juga sempoyongan karena kesulitan mengatur budgetnya. Bahkan sering sampai tekor budgetnya, karena pemasukan dengan pengeluaran tidak sebanding. Sekarang sudah kembali on the track, bisa menyisihkan uang barang sedikit buat bayar asuransi dan investasi. Yeah menabunglah istilahnya karena pembelian dalam jumlah yang kecil dikumpulkan sedikit demi sedikit buat bekal pensiun nanti dan sekolah anakku.

Sekarang aku juga sedang mencoba menabung Euro, walaupun jumlahnya belum banyak. Kalau sabar dalam satu (1) tahun jumlahnya bisa lumayan. Kebetulan dalam menabung euro ini, aku tidak perlu membeli. Tapi dari hasil kerja yang aku peroleh karena mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepadaku. Jarak jauh memang kerjanya. Cuma aku sendiri berusaha menahan gajiku disana, buat ditabung dulu. Nanti kalau sudah banyak baru aku ambil. Aku takut, kalau uang sudah dipegang, tanganku merasa gatal, makanya aku sengaja simpan dulu disana, sampai saatnya aku membutuhkan.

Semoga aman, karena aku percaya sama perusahaan itu. Walaupun aku baru bekerja selama 2 bulan, aku sudah merasa nyaman. Bahkan aku sering meminta kerjaan yang lebih banyak lagi, kalau bisa. Mengingat aku masih punya banyak stock waktu yang tersedia. Kalau  bisa aku akan lebih senang lagi, karena berarti tabungan Euro ku akan bertambah lebih cepat, hehhehehe. 

Aku ingin juga anakku ikut aktif bekerja disana. Biar dia juga bisa menabung untuk kebahagiaan dia nantinya. Paling tidak dia bisa menyiapkan diri mulai sekarang untuk menabung dan berinvestasi. Jadi kami bisa sama-sama menabung Euro, hebring khan?. Sekarang nyicil uangnya dulu, baru nanti jalan-jalan ke Eropanya,hehhehe.

Dunia memang indah kalau kita mau menjalaninya dengan ikhlas dan sabar. Pelan-pelan apa yang menjadi impian kita pun bisa terwujud. Yang penting asal mau bekerja saja, insha Allah ada jalan. Kunci satunya lagi adalah jangan putus asa. Have Faith on Him,  he blesses every one.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar